BANDUNG,TM.ID: Derry Fransakti, suami dari Afifah Riyad, kini tengah menjadi perbincangan hangat terkait penganiayaan sang istri Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi profil perjalanan karier dan kehidupan pribadi Derry Fransakti yang menarik, yang telah menarik perhatian banyak orang.
Awal Karier di Dunia Entertainment
Derry Fransakti tidaklah asing dengan dunia hiburan. Ia pertama kali dikenal luas sebagai anggota tim Youtuber terkenal, Ria Ricis. Keterlibatannya dalam tim tersebut menciptakan banyak cerita dan spekulasi di kalangan penggemar. Bahkan, ada rumor bahwa Derry memiliki hubungan dekat dengan Ria Ricis yang bersumber dari kerja sama mereka.
Menurut Ria Ricis, Derry adalah sosok yang pendiam, memberikan pandangan unik dalam dunia hiburan yang cenderung penuh sorotan.
BACA JUGA : Selebgram Afifah Riyad Buat Heboh Netizen Bagikan Foto Bonyok
Kehidupan Pribadi dan Karier di Televisi
Selain kiprahnya di dunia YouTube, Derry Fransakti juga telah melangkah ke layar televisi. Ia pernah menjadi bintang iklan untuk berbagai produk, termasuk biskuit dan permen. Keberhasilannya dalam dunia iklan adalah bukti akan bakatnya dalam berakting dan berkomunikasi.
Namun, yang paling mencuri perhatian adalah kebahagiaan pribadi Derry Fransakti. Ia menikahi Afifah Riyad pada 21 Mei 2021, dan keduanya telah memiliki seorang buah hati yang lahir pada 11 Januari 2023. Kehidupan keluarga ini telah menjadi salah satu topik yang banyak perbincangkan dengan netizen.
Kabar Kontroversial
Seiring dengan popularitasnya, Derry Fransakti tidak terlepas dari sorotan publik. Salah satu momen kontroversial dalam hidupnya adalah ketika ia tertuduh melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh sebagian warganet.
Namun, tudingan tersebut segera mereda setelah Afifah Riyad membongkar fakta mengenai luka cakaran di wajahnya. Masalah ini bermula dari sindiran mantan kekasih Derry yang diduga untuk Afifah Riyad. Konflik antara mereka terus berkembang, hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk bertemu dalam upaya mediasi. Sayangnya, pertemuan ini berakhir dengan penganiayaan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.
(Hafidah/Usamah)