BANDUNG, TEROPONGEDIA.ID — Presiden Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia pangan yang selama ini telah merugikan rakyat dan negara. Ia menyebutkan, praktik curang dalam tata niaga pangan, khususnya beras, menyebabkan kerugian negara hingga Rp 100 triliun setiap tahun.
“Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh Indonesia adalah Rp 100 triliun tiap tahun. Ini kejahatan ekonomi yang luar biasa,” ujar Prabowo di acara penutupan kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Auditorium UMS, Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
Presiden mengatakan, praktik curang yang dilakukan oknum pengusaha ialah dengan menjual beras biasa sebagai beras premium demi meraih keuntungan lebih besar. Ia menegaskan telah memerintahkan aparat penegak hukum, termasuk jaksa agung dan polisi untuk menindak tegas para pelaku. Menurutnya praktik kecurangan tersebut berdampak langsung merugikan masyarakat kecil.
Baca Juga:
Prabowo Bakal Resmikan 80 Ribu Kopdes Merah Putih Besok
Menteri Amran Menduga Ada Mafia Pangan Yang Manipulasi Data Beras
“Masih banyak permainan jahat dari beberapa pengusaha yang menipu rakyat. Beras biasa dibilang beras premium, lalu harganya dinaikin seenaknya. Saya telah minta jaksa agung dan polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Meski demikian, Prabowo menyampaikan optimisme terhadap kondisi ketahanan pangan nasional karena cadangan beras pemerintah telah mencapai 4,2 juta ton yang menjadi angka tertinggi sepanjang sejarah. Selain itu, produksi jagung juga meningkat 30 persen dan produksi beras naik hingga 48 persen. (_usamah kustiawan)