PPP Surabaya Dukung 3 Pendiri NU jadi Pahlawan Nasional

pendiri NU
Ilustrasi. (web)

Bagikan

SURABAYA,TM.ID: DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya mendukung tiga tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sebagai Pahlawan Nasional.

Ketiga tokoh itu di antaranya yakni KH. Bisri Syamsuri, KH. Ridwan Abdullah, dan KH. Mas Alwi Abdul Aziz

“KH. Bisri Syamsuri tercatat sebagai salah satu tokoh pendiri NU pada 1926 di Surabaya,” kata Ketua DPC PPP Surabaya, Ali Mahfud di Surabaya, Jumat (27/1/2023).

Kiai kelahiran Pati, 1886 itu, pernah menjabat sebagai wakil Rais Aam dan Rais Aam sejak 1972 hingga akhir hayatnya.

BACA JUGA: Zikir Bareng Bobby Nasution, Ini Amanat Prabowo

KH Bisri juga terjun ke dunia politik, diawali dengan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mewakili Masyumi. Lalu, pernah menjadi anggota Dewan Konstituante dan menjadi Ketua Majelis Syuro PPP.

“Kemudian, hasil Pemilu 1971 mengantarkannya duduk sebagai anggota DPR dari NU,” kata dia.

Ali menyebut, KH Bisri dan NU menolak RUU besutan pemerintahan orde baru tentang perkawinan. Sebab, kata dia, kala itu isi RUU tersebut dinilai terlalu jauh dengan ketentuan-ketentuan agama Islam.

KH Bisri menuntut perubahan atau penghapusan RUU Perkawinan pada masa awal orde baru. Perjuangannya berhasil menghapus atau mengganti sekitar 10 pasal RUU Perkawinan.

“Jasa kakek dari Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid itu untuk bangsa ini sangat besar. Karena itu, saya sangat setuju agar beliau dimasukkan dalam daftar pahlawan nasional,” kata Ali.

Untuk PPP, kata dia, Kiai Bisri pun pernah menjadi pengurus partai. Saat itu, posisi yang didudukinya majelis syuro. Lambang PPP menjadi warisan dari KH. Bisri. Karir politik di parlemen pun juga moncer. Dia pernah menjadi anggota DPR sampai 1980.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga menyatakan dukungannya terhadap pengajuan sosok KH M. Bisri Syansuri sebagai pahlawan nasional.

Hal itu disampaikan mantan Menteri Sosial tersebut dalam momen Haul KH M Bisri Syansuri ke-44, Nyai Hj Nur Khodijah ke-74, dan Harlah Pondok Pesantren (PP) Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang.

Selain KH Bisri, pendiri NU yang lain seperti KH. Ridwan Abdullah merupakan pencipta logo NU juga perlu diusulkan mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional. Kiai Ridwan mulai merancang dan membuat lambang NU yang didirikan pada tahun 1926 M itu.

Sedangkan KH. Mas Alwi Abdul Aziz adalah salah satu pendiri NU bersama Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan Kiai Ridlwan Abdul dan lainnya, yang ketiganya bergerak secara aktif sejak NU belum didirikan. Beliaulah yang pertama mengusulkan nama Nahdlatul Ulama.

Kiai Mas Alwi merupakan putra Kiai besar kala itu, yaitu KH. Abdul Aziz yang masuk dalam keluarga Ampel, Surabaya. Beliau pernah belajar di Pesantren Syikhona Kholil Bangkalan, Madura. Kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Siwalan Panji, Sidoarjo lalu kemudian di Mekkah.

“Mengingat peran serta beliau bersama sama pendiri NU lainnya berjuang mendirikan bangsa dan negara ini, kami berharap pemerintah memberikan gelar Pahlawan kepada seluruh muassis (pendiri) NU,” katanya.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mahasiswa-UHS
Peduli Terhadap Petani Disabilitas, Mahasiswa UHS Gelar “Suara untuk Kesetaraan”
Rektor-ISBI-Bandung-Retno-1
Kebijakan ISBI Bandung Usai Pelarangan Teater ‘Wawancara dengan Mulyono’
istockphoto-2163333737-612x612-1
Pelindo Fasilitasi Lomba Daur Ulang Sampah di SD Barunawati IV
demokrasi-digital
Demokrasi Digital, Sebuah Transformasi Politik di Era Teknologi dan Tantangannya
3
Dinilai Perpanjang Penderitaan Rakyat, BEM UI Kritiki Kebijakan Pemerintah
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Liverpool Juarai Liga Inggris Musim 2024-2025

4

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya

5

Bandung Digital Academy: Smart City hingga AI dalam Jurnalistik
Headline
PEVS 2025
Harga Tiket dan Daftar Merek Mobil-Motor Ajang PEVS 2025, Mulai Besok!
Rieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpgRieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpg
Rieke Diah Pitaloka Bela Mbah Tupon, Lansia 68 Tahun Korban Sindikat Mafia Tanah
situs dampuawang indramayu
Situs Dampuawang Indramayu akan Diteliti Mendalam, Kemendikbud: Potensinya Sangat Besar!
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage
Dugaan Kuat Adanya Praktik Pungli Retribusi Sampah di Pasar Gedebage

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.