Potret dan Postur NU, Muhammadiyah dan Salafi-Wahabi Perspektif Prabowo

Penulis: agus

Potres Postur Prabowo terhadap Ormas Islam
Presiden Prabowo Subianto Saat mengumumkan 48 nama menteri dan 5 pejabat setingkat menteri, serta 59 wakil menteri yang akan membantu pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029. (Instagram @sekretariat.kabinet)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Merujuk struktur dan person kekuatan Islam Indonesia dalam kabinet “Merah Putih”, mengisyaratakan bahwa Prabowo ingin memanfaatkan “kekuatan hijau” ini, untuk kepentingan nasional kita sendiri.

M Sholeh Basyari (Direktur Eksekutif Center Strategy on Islamic and International Studies (CSIIS)), dan Aktivis NU mengatakan,kepentingan nasional dalam negeri, yang fokus pada pemberdayaan masyarakat (empowering society), secara koordinatif dimandatkan kepada ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar, politisi berlatar belakang NU.

Sementara terkait pembinaan dan Pendidikan sumberdaya manusia (human recourses capital), menjadi tanggung jawab tokoh Muhammadiyah, Abdul Mukti.

Dengan penguatan pemberdayaan masyarakat dan sumberdaya manusia (SDM), Prabowo tampaknya ingin membingkai Islam Indonesia agar terlibat dalam percaturan geopolitik Islam internasional, yang mandatnya diserahkan kepada Anis Matta, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang pro-Ikhwanul Muslimin serta dekat dengan aktivis Salafi-Wahabi.

Hal ini berbeda secara diametral dengan policy yang diambil dalam satu dekade rezim Jokowi. Islam Indonesia pada masa Jokowi, lebih banyak berperan sebagai pelayan atau bahkan “agen” Barat dan kepentingan Amerika.

” Untuk kepentingan ini, Jokowi memberikan “penugasan” kepada NU. Selama sepuluh tahun Jokowi, penugasan ini tampak nyata dari serangkaian program, agenda maupun isu-isu yang diusung NU terutama periode kedua rezim Jokowi. Setidaknya ada dua kampanye utama yang menjadi icon NU di era itu, yakni: Moderasi Beragama dan Religion Dua Puluh (R20),” kata M Sholeh Basyari, Rabu (23/10/2024).

Postur dan Potret NU

Setidaknya ada enam Menteri berlatarbelakang NU dalam kabinet “Merah Putih”. Kecuali Nusron Wahid (Menteri ATR?BPN), lima Menteri lainnya fokus kerjanya bersentuhan langsung dengan pemberdayaan, perlindungan dan pembinaan sosial ekonomi warga NU. Mereka adalah: Muhaimin Iskandar, Menko Pemberdayaan Masyarakat, Syaifullah Yusuf Menteri Sosial, Abdul Kadir Karding, Menteri BP2MI, Arifatul Choiri, Menteri PPPA, serta Nasarudin Umar, Menteri Agama.

Pembidangan dan penugasan lima Menteri berlatar NU tersebut, sangat tepat menyasar kondisi riil warga nahdliyin. Catatan BNP2TKi yang kemudian berubah menjadi BP2MI menyebut bahwa mayoritas pekerja migran berasal secara berutuan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung dan Jawa Barat. Provinsi-provinsi tersebut, selain sebagai kantong-kantong pekerja migran, juga basis NU.

Sementara publik juga mudah mendapatkan data, siapa dan segmen masyarakat yang mana, penerima aneka bantuan sosail pemerintah dengan Kementerian Sosial sebagai leading sector. Program-progran bantuan sosail itu antara lain; Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai, Bantuan Pangan Beras maupun BLT Mitigasi Resiko Pangan.

Tidak berbeda jauh dengan catatan BP2MI, mayoritas penerima sejumlah program bantuan itu adalah tiga provinsi terbesar di Jawa plus satu Provinsi di Sumatera, yang mayoritas warganya adalah kaum nahdliyin. Data ini makin sempurna dengan temuan salah satu Lembaga survei (Lingkaran Survei Indonesia) yang menyebut bahwa, secara kuantitaf jumlah warga NU adalah 56,9% dari populasi masyarakat Indonesia.

Menurut Sholeh Data dan fakta bahwa secara ekonomi, kesempatan kerja dan secara sumberdaya manusia, warga nahdliyin kurang accessible, acceptable, adaptable serta available, dengan sumber-sumber ekonomi, adalah tantangan dan tugas pokok Menteri-menteri dari NU. Dengan potret dan postur seperti ini, Prabowo tampaknya ingin mendorong Menteri-menteri dari kaum nahdliyin fokus pada pemberdayaan, perlindungan dan peningkatan sosial ekonomi warga NU. Lagi-lagi fokus ini dihajatkan untuk kepentingan nssioanl kita.

Berbeda dengan rezim sebelumnya, bahwa agenda, program dan isu yang dikelola NU “sebatas” sebagai pelayan kepentingan orang lain atau bahkan kepentingan asing. Dengan potret dan postur NU seperti itu, tugas NU adalah memacu warganya agar sesuai dengan kepentingan nasional kita dan tidak terus menjadi beban negara. Dengan begitu, perspektif Prabowo: mendorong NU berperan dan bermain di level internasioanl, bisa diwujudkan.

Potret Muhammadiyah

Dari sekian Menteri Muhammadiyah yang ditunjuk Prabowo, setidaknya ada tiga Menteri yang fokus utamanya adalah, peningkatan sumberdaya manusia dan penguatan karakter (nation and character building). Tiga Menteri tersebut adlah Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Fauzan, mantan Rektor Univ Muhammadiyah Malang, (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, serta, anak muda mantan Direktur Ekskutif Ma’arif Institute, Fajar Riza ul Haq, Wakil Menteri Dikdasmen.

Penunjukkan Menteri berlatar Muhammadiyah untuk menggawangi Pendidikan dan riset, secara tidak langsung adalah bentuk pengakuan negara atas kiprah kependidikan ormas bentukan Kyai Ahmad Dahlan ini. Secara visual tugas utama menteri-menteri tersebut adalah melakukan penguatan, pengembangan, pendampingan serta pembinanaan sumberdaya manusia Indonesia secara umum. Termasuk tugas penting jajaran Menteri kependidikan adalah “meluruskan” kebijakan “Merdeka Belajar” Menteri sebelumnya, menekankan kembali perlu dan pentingnya Pendidikan akademik di samping pendidian vokatif. Meski sejatinya pelurusan ini sedidkit menyindar Muhammadiyah yang gemar dan hobby memajang gelar kademik yang panjang di sela-sela nama asli seseorang.

Anis Matta Prototype Islam Internasional

Anis bisa disebut multi face. Setidaknya ada tiga wajah yang melekat pada mantan presiden PKS yang sekarang adalah ketua umum Partai Garuda. Wajah pertama adalah Anis sebagai pentolan utama Ikhwanul Muslimin (IM) Indonesia. Termasuk ketika masih di PKS, alumnus Universitas Saudi Arabia cabang Jakarta ini, seperti umumnya aktivis IM, dalam dirinya menyala “pan-Islamisme” khas Hassan Albanna, pendiri sekaligus ideolog IM Mesir.

Menurut dia, wajah kedua Anis adalah wajah Salafi-wahabi. Sebagai alumnus perguruan tinggi Saudi yang mengusung ekspansi paham wahabi-salafi, tokoh kelahiran Sulawesi Selatan ini, sangat menekankan puritanisme dalam berislam.

BACA JUGA: Segera! KPK Imbau Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Prabowo Setor LHKPN

“Wahabi yang galak dengan praktek keislaman sufisme, acapakali berbenturan dengan penganut Islam mayoritas di nusantara: Islam NU,” ungkapnya.

Terakhir, wajah Anis sebagai global player Islam dari Indoensia. Sebagai pemain global, Anis sangat menguasai geopolotik, geostrategi dan jaringan Islam internasional. Penguasaannya atas peta Islam Kawasan sangat memukau. Dia fasih bicara tentang Islam di Balkan (bekas pecahan Yugoslavia), Transaxonia (Islam di Kawasan bekas Uni Soviet) dan lebih-lebih Timur Tengah. Penunjukkan Anis sebagai Wamenlu, sangat tepat.

 

(Agus Iriawan/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
06uu19JoxXKZBpqEtzlDILX-3
Alienware Area-51 Brick Kit, Ketika Lego dan Gaming Bertemu dalam Satu Inovasi
Koperasi Merah Putih
Resmi Berdiri! Koperasi Desa Merah Putih di Desa Tirtomarto Siap Dukung Ekonomi Lokal
Jaja Miharja
Baru Sadar dari Pingsan, Permintaan Pertama Jaja Miharja Bikin Ngakak: Kepala Kambing Gue Mana?
xiaomi su7 ultra gran turismo
Xiaomi SU7 Ultra Punya Lisensi Gran Turismo, Mobil China Pertama Muncul di Game?
honda hrv hybrid
Konsumsi BBM HRV Hybrid Bikin Pemilik LCGC Berpaling!
Berita Lainnya

1

Perayaan Idul Adha 1446 H, ABS Group Salurkan Hewan Kurban di Tiga Lokasi

2

Link Live Streaming Jepang vs Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026 Selain Yalla Shoot

3

Penumpang Garuda Kehilangan iPhone, Seluruh Awak Kabin Dibebastugaskan!

4

Pemerintah Resmi Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat

5

Kisah Epik Fajar Nugraha yang Sukses Membangun Bisnis Sepatu Wanita
Headline
Toprak
Toprak Razgatlioglu Resmi Naik ke MotoGP 2026, Gabung Pramac Yamaha
Jepang vs Timnas Indonesia
Jepang Gilas Indonesia 6-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026
tambang nikel di raja ampat
Profil PT Gag Nikel yang Tetap Diberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
Kasus salah tangkap
7 Polisi Cianjur Pelaku Salah Tangkap Diperiksa, Korban Babak Belur

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.