BANDUNG,TM.ID: KONI Kota Bandung secara resmi membuka Pekan Olahraga Tunggal Event (PORTUE) Bandung Championship. Ajang yang dibuka pada Selasa malam, 24 Oktober 2023 di Youth Centre SPOrT Jabar, Arcamanik, Kota Bandung tersebut diharapkan dapat melahirkan atlit-atlit potensial.
Kegiatan ini bertempat di Kota Bandung yang diselenggarakan pada tanggal 24 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2023. Sebanyak 32 cabang olahraga yang terdaftar di KONI Kota Bandung akan dipertandingkan demi mencari atlit unggulan untuk ajang yang lebih tinggi.
Ini juga menjadi ajang yang mempertandingkan siswa-siswi sekolah tingkat SD hingga SMA/SMK. Untuk tingkat Sekolah Dasar berjumlah 480 sekolah, lalu SMP dengan 267 sekolah dan SMA/SMK sebanyak 265 baik swasta maupun negeri.
Menurut Ketua Umun KONI Kota Bandung, Nuryadi mengatakan, kegiatan ini memang dikonsep lebih segar dengan menggandeng beberapa elemen, salah satunya UMKM. Namun perubahan konsep kegiatan tak melunturkan esensinya, yakni mewujudkan olahraga sebagai prestasi.
Nuryadi menerangkan kejuaraan menjadi salah momen yang ditunggu-tunggu baik oleh atlet, pelatih, maupun pengurus cabang olahraga. Pasalnya lewat kejuaraan, mereka bisa melakukan evaluasi sekaligus mengukur kemampuan diri.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga merupakan program lanjutan dalam memasyarakatkan olahraga untuk warga Kota Bandung. Ditambah lagi kata Nuryadi, olahraga juga sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi warga sekitar, sehingga pihaknya sudah memulai membangun olahraga sebagai industri.
“Kami mencoba untuk menggali bagaimana caranya olah raga bukan hanya soal kepentingan prestasi tapi bagaimana berdampingan dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan,” kata Nuryadi kepada awak media.
BACA JUGA: Giliran Kota Bandung yang Dikunjungi Trofi Piala Dunia U-17
Nuryadi menambahkan perubahan konsen ajang ini dapat memperluas jaringan sebagai wadah bagi para pelaku yang ingin turut serta dalam memajukan olahraga di Kota Bandung. Meski demikian, Nuryadi memastikan target utamanya tetap tak akan dikesampingkan, yakni menciptakan atlit unggulan yang lebih siap di berbagai cabang olahraga.
“Banyak cabor yang ingin betul betul membina melalui klub adalah bertambahnya populasi di cabang olah raga sehingga nanti ke depannya bisa dipertandingkan di cabang tersebut,” tambah Nuryadi.
Senada dengan Nuryadi, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Eddy Marwoto memberi apresiasi karena ajang ini disambut baik oleh banyak pihak. Apalagi menurutnya, langkah yang diambil KONI Kota Bandung sudah tepat sasaran dalam mengkolaborasikan antara olahraga dengan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Ini kan modelnya diubah karena Wali Kota Cup kan kesannya APBD, tapi kalau sudah mengubah inovasi dengan PORTUE ini memungkinkan kita berkolaborasi dan bersinergi anggaran APBD dan sponsor. Kita juga ingin mengajak para pengusaha-pengusaha yang peduli dengan prestasi olahraga. Sah-sah saja. Mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan setiap tahun,” tambah Eddy.
Menurut Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menerangkan ajang ini bisa menjadi contohan bagi kota dan kabupaten lainnya di Jawa Barat. Apalagi sudah sepantasnya sektor olahraga bisa bersinergi dengan perusahaan lainnya, termasuk para pelaku UMKM.
Namun dengan adanya korelasi antara olahraga dan UMKM, tambah Ema, tidak melunturkan tujuan utamanya, yakni menciptakan olahraga sebagai prestasi. Sehingga kegiatan ini bisa lebih bermanfaat bagi banyak pihak, dan tetap menjaga regenerasi para atlet di Kota Bandung untuk terus berkembang.
“Sudah baik, menurut saya sudah baik dengan even yang sangat unik, kenapa tidak ini menjadi role model. Tadi saya bicara dengan Pak Budiana, ini baru terselenggaara di Kota Bandung. Jadi keunikan ini bukan hanya memiliki daya tarik, tapi berkorelasi dengan prestasi.” tutup Ema.
(RF/Budis)