Polemik KCJB, Pemerintah Disarankan Tingkatkan Negosiasi dengan China

Penulis: distopia

kcjb
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyarankan kepada pemerintah untuk terus meningkatkan negosiasi dengan China terkait proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

“Sebaiknya, pemerintah melakukan negosiasi dengan daya tawar yang lebih tinggi dari China,” kata Bhima, Kamis (27/4/2023).

Menurut Bhima, skema pendanaan proyek KCJB perlu dikembalikan ke kesepakatan awal, yakni dengan sistem bisnis ke bisnis atau B2B (business to business). Artinya, beban kenaikan biaya (cost overrun) proyek KCJB ditanggung oleh konsorsium dan kreditur.

Bhima menyarankan kepada pemerintah sebisa mungkin dapat menjauhkan keterlibatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dari kenaikan biaya proyek KCJB untuk menjaga kesehatan APBN.

Selain itu, Bhima juga tidak sepakat bila penjaminan utang proyek KCJB dilakukan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) karena penjaminan lewat BUMN tetap memiliki risiko tak terduga (risk contingency) yang mungkin berimplikasi pada APBN.

Di sisi lain, Bhima berpendapat ide penjaminan utang lewat PT PII belum tentu akan disetujui oleh China. Pandangannya tersebut berangkat dari pengalaman negara lain yang melibatkan keuangan negara sebagai penjaminan utang, misalnya Sri Lanka.

Oleh karena itu, Bhima berharap pemerintah tidak menyetujui penjaminan utang proyek KCJB melalui APBN serta perpanjangan konsesi proyek menjadi 80 tahun untuk menjaga kesehatan keuangan negara ke depan.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, pemerintah masih bernegosiasi dengan China terkait skema kenaikan biaya proyek KCJB.

Dalam konferensi pers terkait perkembangan terkini kerja sama Indonesia-Tiongkok di Jakarta, Luhut menjelaskan kedua negara telah menyepakati nilai kenaikan biaya proyek sebesar 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp18,2 triliun.

Pihak China telah menawarkan total pinjaman sekitar 560 juta miliar dolar AS dengan tingkat suku bunga sebesar 3,4 persen. Meski nilai suku bunga tersebut terbilang lebih kecil dibanding tempat lain yang angkanya bisa mencapai 6 persen, namun pemerintah masih mengupayakan agar suku bunga pinjaman bisa turun hingga menjadi 2 persen.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan menegosiasikan agar penjaminan utang dilakukan melalui PT PII, bukan APBN.

BACA JUGA: Dilanda Konflik, 128 Mahasiswa Riau Segera Dipulangkan dari Sudan

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Timnas Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Indonesia Taklukkan Mongolia di Dong Anh Gymnasium
Pemkot Bandung Ambil Langkah Tegas Perkuat Penegakan Hukum
Pemkot Bandung Ambil Langkah Tegas Perkuat Penegakan Hukum
LPP TVRI Korupsi
Kejaksaan Riau Tetapkan Mantan Direktur Umum LPP TVRI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi
Gabah Indramayu
Bulog Indramayu Pecahkan Rekor Nasional Penyerapan Gabah, Lampaui 184 Ribu Ton
Kasus salah tangkap
Kasus Korban Salah Tangkap di Cianjur Berakhir Damai
Berita Lainnya

1

Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja dari Perspektif Kognitif

2

Benang-Benang yang Bercerita: Perjalanan Desainer Muda Membangun Fashion Ramah Lingkungan

3

Muda ‘Nguri-uri’ Budaya

4

Viral Video AI Umrah ke Candi Borobudur, Polresta Magelang Bertindak!

5

Efisiensi Anggaran, Tiga Hotel di Bandung PHK Karyawan Imbas Sepinya Kegiatan Pemerintah
Headline
Isu Pungli Safari Wukuf Jemaah Haji Lansia, Begini Respon Menag
Isu Pungli Safari Wukuf Jemaah Haji Lansia, Begini Respon Menag
Dua Pabrik Pencemar Udara Jabodetabek Ditutup KLH
Dua Pabrik Pencemar Udara Jabodetabek Ditutup KLH
Polemik 4 Pulau Aceh Jadi Milik Sumut, Begini Penjelasannya
Polemik 4 Pulau Aceh Jadi Milik Sumut, Begini Penjelasannya
Gunung Raung Jawa Timur Erupsi, Masyarakat Dilarang Mendekat Radius 3 Km
Gunung Raung Jawa Timur Erupsi, Masyarakat Dilarang Mendekat Radius 3 Km

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.