JAKARTA, TM.ID : Palang Merah Indonesia (PMI) tidak tinggal diam terkait merebaknya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
PMI selama ini ternyata bergerak membantu vaksinasi hewan ternak untuk mencegah penyebaran penyakit kuku dan mulut tersebut.
Selain itu, PMI juga menyalurkan bantuan non-tunai kepada sedikitnya 64 ribu peternak dalam Operasi Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Sub-Divisi Tanggap Darurat Bencana dan Pemulihan Markas Pusat PMI, Ridwan S Carman menyampaikan itu di Jakarta, Jumat (27/1/2023).
“Keterlibatan pertama PMI dalam penanggulangan zoonosis ini merupakan komitmen membantu pemerintah dalam mengatasi krisis kesehatan,” katanya.
Relawan PMI di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, serta Aceh bersama pemerintah setempat melakukan pendampingan kepada peternak sapi dan kambing.
Beberapa layanan yang dilakukan dalam operasi ini di antaranya promosi kesehatan, disinfeksi kandang, hingga bantuan non-tunai kepada peternak sapi dan kambing terdampak.
Ia mengatakan, upaya pendampingan berdampak pada perubahan perilaku para peternak dalam pencegahan PMK.
“Ini memang bukan krisis kesehatan yang menyerang manusia, tapi PMK ini memiliki efek ganda pada ekonomi dan sosial. Kami berkomitmen membantu masyarakat yang kesulitan, dalam operasi ini para peternak,” tuturnya.
Ridwan mengatakan, para petani diajak agar memperhatikan kebersihan kandang, karena virus tersebut bisa berpindah salah satunya dari alas kaki.
BACA JUGA: PMI Depok Berhasil Kumpulkan Rp1,1 M dari Bulan Dana
Dari hasil intervensi tersebut, kata Ridwan, dampaknya ada perubahan sikap dan perilaku, petani jadi mau melapor, dan rajin membersihkan kandangnya secara rutin.
Perwakilan Federasi Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) Dwi Handayani mengatakan, sebagai operasi pertama pada zoonosis, Operasi PMK dinilai sukses.
Ia mengatakan, semua tahap dalam mitigasi bencana diaktifkan dalam operasi tersebut. Hasilnya, capaian terhadap program pun melampaui target.
“Secara kuantitatif ini tercapai, tetapi yang penting secara kualitas juga. Saat ini baru satu-satunya perhimpunan nasional (di regional dan global) yang terlibat dalam zoonosis murni hewan,” ujar Dwi yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Kesehatan dan Sanitasi IFRC delegasi Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei dan Timor Leste.
PMI di tiga provinsi itu juga ikut mendampingi vaksinasi oleh dinas peternakan setempat kepada sedikitnya 4.102 sapi, kerbau, kambing dan domba.
Sementara untuk disinfeksi kandang, tercatat menjangkau 11.174 penerima manfaat.
Untuk bantuan non-tunai kepada peternak, PMI telah menyalurkan Rp1,6 miliar kepada 1.100 peternak terdampak di Magelang, dan Grobogan, Jawa Tengah.
(Budis)