KABUPATEN SUKABUMI,TM.ID: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta, agar anak – anak korban longsor tidak lepas belajar walau masih tinggal di lokasi pengungsian. Ia menyebut Dinas Pendidikan akan memberikan peralatan untuk bersekolah.
Hal itu diungkapkan Bey langsung kepada Wakil Bupati Sukabumi saat meninjau lokasi bencana tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (29/01/2024).
“Saya meminta kepada Wakil Bupati, anak – anak harus sekolah walaupun tidak ada seragam. Dipaksakan saja sekolah tanpa seragam, tapi insyaallah Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi akan melengkapi seragam, sepatu dan sebagainya,” kata Bey.
Menurut Bey, soal solusi tepat untuk menentukan tempat tinggal para pengungsi korban longsor, pihaknya beserta Pemda Kabupaten Sukabumi menunggu hasil assesment kondisi tanah di lokasi bencana dari tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Tim (melakukan) assesment kondisi tanah di lokasi, kami bersama Pemda Kabupaten Sukabumi dan BPBD Jabar mencari solusi, bagaimana rumah tinggal saudara kita ini. Apa direlokasi atau menunggu hasil dari Badan Geologi, apa masih bisa ditempati,” ungkap Bey.
Longsor yang terjadi pada Rabu (24/1/2024), mengakibatkan belasan rumah rusak dan ratusan warga mengungsi.
Ada sebanyak 13 rumah tertimbun dengan total jiwa yang kehilangan tempat tinggal berjumlah 54 orang. Jumlah pengungsi dari 16 KK, terdiri dari balita tiga jiwa, anak 12 jiwa, dewasa 36 jiwa, Lansia 2 jiwa, disabilitas 1 jiwa.
“Penanganan pengungsi sudah sangat baik. Pengungsi dengan penderita darah tinggi dan sebagainya terus diperhatikan,” ujar Bey.
BACA JUGA:Longsor Melanda Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sukabumi
Selain itu, Bey melarang pengungsi untuk mengambil barang – barang yang sudah tertimbun tanah karena masih berpotensi terjadi longsoran susulan.
“Jika tertimbun, akan susah dan membahayakan, dan kami diusahakan jangan dulu mengambil barang yang tertimbun,”katanya.
(Budis)