BANDUNG, TM.ID: Seiring habisnya masa jabatan Setiawan Wangsaatmaja sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, terhitung sejak Senin (2/10) kemarin.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengaku akan segera menyiapkan opsi, andai dalam waktu dekat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tak juga memberikan surat keputusan terkait Pj Sekda Jabar teranyar.
Bey Triadi mengatakan, pihaknya mau tak mau harus segera menentukan Plh Sekda Jabar pengganti Setiawan, untuk mengisi kekosongan kursi tersebut supaya roda pemerintahan di lingkungan provinsi dapat berjalan maksimal.
BACA JUGA: Komisi V DPRD Jawa Barat Dorong Percepatan Pembangunan SMAN di Kecamatan Ciater
“Hari ini hari terakhir Pak Sekda (Setiawan). Pj satu nama, sudah diusulkan tinggal menunggu persetujuan. Kalau kalau hari ini belum turun, berarti besok masih Plh tapi bukan Pak Iwan (Setiawan),” ujarnya usai rapat pimpinan di Gedung Sate, Selasa (3/10/2023) sore.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Pemprov Jabar akan menunggu hingga tiga hari ke depan. Terkait putusan penentuan Pj Sekda Jabar, yang diakuinya memang menjadi hak prerogeratif Presiden Joko Widodo.
“Kami masih menunggu sampai hari ini. Mudah-mudahan besok ada pelantikan. Tapi kalaupun suratnya (Surat Keputusan) masih 2-3 hari lagi, saya akan menunjuk Plh, tapi bukan Pak Iwan. Jadi tunggu saja,” ucapnya.
Bey Triadi memaparkan, dalam penentuan Pj Sekda Jabar pihaknya melakukan skema open biding guna memilih figur terbaik. Kendati hal ini sejatinya bertolak belakang dengan pola gubernur sebelumnya, yakni lewat merit sistem.
BACA JUGA: Begini Respon Pj Gubernur Jabar, Menyikapi Kenaikan Harga Beras
“Sistem saya inginnya open sistem. Menurut saya Sekda ini apalagi untuk Jawa Barat ya, dengan penduduk yang banyak 50 juta dan Sekda ini semi politis. Saya ingin open bidding. Mungkin yang terbaik untuk warga Jawa Barat,” terangnya.
Kendati dia tidak menampik, sistem merit Pemprov Jabar sejatinya bagus bahkan terbaik untuk skala nasional. Hanya saja Bey Triadi menilai, mengingat perhelatan Pemilu 2024 tidak lama lagi bakal dilakukan, sehingga mau tak mau menuntutnya harus memilih figur terbaik guna mengawal dan menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
“Sistem merit di Jawa Barat terbaik. Tapi saya melihatnya, apalagi Pemilu. Saya pikir kita perlu betul-betul menguji yang ada. Bukan berarti disini tidak baik, tapi dengan dikompetisikan akan lebih baik lagi, lebih teruji,” pungkasnya.
(Dang Yul/Masnur)