BANDUNG,TM.ID: Para penerima manfaat program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Pemerintah Kabupaten Bandung dapat terus menjalankan usahanya setelah mendapat pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan jaminan.
Kelangsungan UMKM tersebut dapat dilihat dari geliat para pelaku usaha di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, yang sudah merasakan manfaat program unggulan Bupati Bandung Dadang Supriatna tersebut.
Program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Koperasi dan UKM itu terus berjalan karena berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam keterangan resmi Pemkab Bandung dijelaskan bahwa pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu disalurkan melalui bank bjb dan BPR Kerta Raharja.
Besaran nilai pinjamannya yaitu Rp 2 juta untuk satu pelaku usaha dengan skema pengembalian dicicil selama 10 bulan.
Meski dukungan modal tersebut dirasakan manfaatnya oleh para pelaku usaha, tetapi mereka berharap plafon pinjaman itu ditambah menjadi Rp 5 juta.
Bupati Bandung menggulirkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan sebesar Rp 70 Miliar dengan tujuan meningkatkan daya beli dan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: 300 UMKM Dapat Sertifikasi Halal dan Uji Mutu dari Disdagin Kota Bandung
Tujuan tersebut untuk mewujudkan visi Kabupaten Bandung BEDAS atau Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera.
Dede Priatna, salah satu pelaku UMKM yang mengembangkan usaha makanan sale pisang atau sale gulung di Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay, adalah salah satu penerima manfaat program pinjaman dana bergulir tanpa bunga tersebut.
Dede sudah menerima pinjaman senilai Rp 2 juta untuk tambahan modal usaha sale gulung yang ditekuninya sejak lama.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Bupati Bandung Dadang Supriatna, dan Bapak Kepala Dinas Koperasi dan UKM Dindin Syahidin yang telah membantu kami di bidang usaha kami. Mudah-mudahan usaha kami tetap berjalan dan lancar,” harap Dede, di Ciparay, Sabtu (18/11/2023).
Ke depan, harap Dede, usahanya bisa tetap berjalan lancar, apalagi jika Bupati Bandung bisa menambahkan plafon pinjaman dana bergulirnya paling tidak Rp 5 juta.
“Sekarang kami menerima Rp 2 juta dan mudah-mudahan ke depannya bisa meningkat menjadi Rp 5 juta,” harap Dede.
Menurutnya, penambahan nilai plafon pinjaman itu untuk kelancaran dan pengembangan usaha para pelaku UMKM secara keseluruhan.
“Mudah-mudahan usaha kami berjalan terus dan terus bertambah serta berkembang. Atas dukungan Pak Bupati, usaha kami berharap bisa tetap lancar,” ujar Dede.
Pelaku UMKM lainnya, Siti Rokayah yang juga menjalani usaha sale gulung, ingin mengajukan bantuan pengadaan barang untuk penjemuran dan pemanasan sale pisang berupa mesin open.
Munculnya kebutuhan alat produksi pengering sale pisang tersebut, mengingat saat ini mulai terkenda dengan cuaca yang sudah memasuki musim penghujan.
“Kalau ada mesin open diharapkan usaha kami akan menambah lancar. Kami mengusulkan alat penjemuran atau pemanasan sale pisang. Kami berharap ada bantuan alat untuk pemanasan sale pisang dalam upaya meningkatkan produksi disaat memasuki musim hujan,” ungkap Siti.
Sementara Hana Risma Wati, pelaku UMKM di bidang usaha alpukat kocok berharap bahwa plafon pinjaman dana bergulir juga bisa bertambah nilainya.
“Dengan harapan bisa membuka cabang usaha baru di tempat lain. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Bupati Bandung,” katanya.
Menanggapi itu, Acep Ma’mur, pendamping program dana bergulir Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung menjelaskan, khususnya di Desa Bumiwangi ada sekitar 40 pelaku usaha yang menerima bantuan dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan tersebut.
“Selain melakukan pendampingan, kita juga melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM itu terkait dengan legalitas usaha mereka,” katanya.
Acep juga berharap melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini, menjadi prioritas bagi para pelaku UMKM.
“Supaya masyarakat pelaku UMKM semakin maju dan berkembang, dan semakin Bedas,” katanya.
(Aak)