BANDUNG,TM.ID: Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bersama perwakilan berbagai negara Arab meninggalkan pertemuan tingkat menteri Dewan Keamanan (DK) PBB terkait Palestina. Hal itu dimulai, ketika Duta Besar (Dubes) Israel, Gilad Erdan memulai pidatonya, Selasa (23/01/2024) waktu Amerika Serikat.
Dari berbagai video yang beredar di media sosial, terlihat Menlu berjalan meninggalkan ruang sidang. keluarnya Menlu RI bersama perwakilan lainnya turut diakui oleh Kemlu Juru Bicara Lalu Iqbal.
Dalam pertemuan itu, Dubes Israel menyebut, “tindakan dunia sedang berusaha untuk mengatasi masalah yang parah dengan Israel, sebagai sesuatu tindakan yang tidak memadai”.
BACA JUGA: Bahas Nasib Pengungsi Rohingya, Menlu Retno Temui UNHCR
Erdan mengklaim, negaranya sebagai korban. Namun, padahal jumlah warga sipil yang menjadi korban mencapai 25.700 lebih. Ia juga menolak melakukan gencatan senjata untuk Palestina.
“Ini bukanlah perang yang dipilih Israel. Tapi kami akan mempertahankan masa depan kami sama seperti Anda masing-masing membela masa depan negara anda,” kata Erdan memuat Al-Mayadeen, Jumat (26/01/2024).
Erdan juga melontarkan narasi Israel atas dugaan ancaman Iran. Ia menyebut, ada limpahan konflik yang tiba-tiba mencuat karena suatu negara.
“Limpahan konflik tidak terjadi secara ajaib. Itu sudah direncanakan dan diinstruksikan,” katanya.
Ia menuduh bahwa intersepsi Amerika Serikat baru-baru ini terhadap sebuah perjalanan mengarah ke Yaman. Erdan menilai, Iran kerap berdiri dalam bayang-bayang dan mengambil tindakan.
“Setiap negara di kawasan ini telah terkena dampak teror Iran. Mereka tidak akan berhenti untuk memperluas hegemoni Syiah,” tuturnya.
(Saepul/Usk)