BANDUNG,TM.ID: Airbus A380 Emirates mendarat pertama kali di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pesawat terbesar di dunia ini memakai nomor penerbangan EK368. Berangkat dari Bandara Internasional Dubai pukul 03.25 dan tiba di Bali pada (1/6/2021) pukul 16.35 WITA.
Sugito selaku kepala kantor Imigrasi Nugrah Rai mengatakan, pihaknya ini sudah siap memberi pelayanan terbaik. Seluruh pertugas juga sudah siap memeriksa seluruh penumpang sesuai standar operasional prosedur yang berlaku.
“Kami sangat antusias menyambut kedatangan pesawat Airbus A380 Emirates di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Mengingat kedatangan Airbus A380 adalah pada jam-jam sibuk, kami telah melakukan persiapan sedemikian rupa untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh penumpang melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Petugas pemeriksaan kami siap melayani dengan cepat, tepat, dan efisien,” kata Sugito, melansir IDN.
1. Membawa 482 Penumpang
Pesawat Airbus A380 Emirates ini membawa sekitar 482 penumpang. Seluruh pelayanan di tempat pemeriksaan imigrasi juga disiapkan. Jika sudah sampai, seluruh penumpang akan diperiksa visa dan seluruh dokumen perjalanan.
Selain itu pihaknya juga menyiapkan antrean khusus untuk para disabilitas. “Kami juga menyediakan antrean khusus bagi kelompok rentan penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil dan balita, serta WNI,” kata Sugito.
2. Langsung Terbang Menuju Dubai
Setelah Airbus A380 Emirates mendarat, maka akan terus melanjutkan perjalanan ke Dubai. Pesawat ini dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Ngurah Rai pada Kamis, 1/06/2023 pukul 19.40 WITA. Lalu, tiba di Bandara Internasional Dubai pukul 00.45. Penerbangan tersebut membawa 487 penumpang.
3. Perkuat Konektivitas Udara
Saat pesawat ini tiba ada sejumlah seremonial untuk menyambutnya. Seremonial tersebut antara lain yaitu water salute dan pengalungan bunga pada penumpang sebagai tanda selamat datang. Momen tersebut merupakan hal yang istimewa bagi Bali.
Serta dianggap menjadi langkah penting perkuat konektivitas udara dengan Dubai.
BACA JUGA: Ahmad Munjizun, Peternak Kuda Viral Asal Lombok yang Dapat Gelar PhD
(Kaje)