BANDUNG,TM.ID: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) telah mengalami perubahan dalam penulisan baku kata Kabah dan Alquran.
Berdasarkan rilis Badan Bahasa, kata baku Kabah sekarang menjadi Ka’bah, sedangkan Alquran menjadi Al-Qur’an.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring. Ka’bah (bentuk tidak baku: Kaabah) adalah bangunan suci oleh Nabi Ibrahim a.s. dan Ismail a.s.
Kakbah terletak di dalam Masjidilharam di Makkah, berbentuk kubus, dan menjadi kiblat salat bagi umat Islam serta tempat tawaf saat menjalankan ibadah haji dan umrah.
Sementara itu, Al-Qur’an (bentuk tidak baku: Kuran, Al-Quran) adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah kepada Nabi Muhammad saw.
Melalui malaikat Jibril. Al-Qur’an harus terbaca, terpahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.
BACA JUGA : Hukum Menggunakan Sajadah Bergambar Kakbah
Perubahan penulisan kedua kata baku ini atas permintaan Kementerian Agama.
Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbud merespons surat dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) terkait pengajuan pembakuan istilah dalam Al-Qur’an ke KBBI.
Dalam surat tersebut, Balai Pengembangan Bahasa menerima dan menolak beberapa tawaran atau saran terkait pembakuan istilah dalam Al-Qur’an.
Salah satu tawaran yang mengubah kata Alquran dan Kakbah menjadi Al-Qur’an dan Ka’bah. Badan Pengembangan Bahasa menyampaikan.
“Penulisan Alquran dan Kakbah dalam KBBI akan terubah menjadi Al-Qur’an dan Ka’bah sesuai dengan usulan LPMQ.” mengutip dari Islami.co.
Salah satu alasan pengajuan perubahan ini, menurut Bagus Purnomo. Anggota LPMQ, adalah agar serapan kata-kata dari bahasa Arab dalam Al-Quran yang terserap oleh Bahasa Indonesia memiliki ejaan yang lebih pas dan sesuai dengan telinga santri.
Dengan adanya perubahan kata ini. Penulisan baku Ka’bah dan Al-Quran dalam KBBI dan PUEBI dapat terpakai dengan tepat dan tidak menimbulkan kesalahan dalam penulisan.
(Hafidah Rismayanti/Aak)