Pertolongan Pertama Atasi Keracunan Makanan, Simak!

Penulis: Anisa

pertolongan pertama keracunan makanan
(pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Keracunan makanan adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman berbahaya seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Penyebab umum dari keracunan makanan biasanya berasal dari makanan basi, proses pengolahan yang tidak higienis, atau penyimpanan makanan yang tidak tepat.

Beberapa jenis mikroorganisme yang paling sering jadi penyebab keracunan makanan meliputi:

  • Salmonella

  • Escherichia coli (E. coli)

  • Listeria

  • Campylobacter

  • Norovirus

Kontaminasi ini dapat terjadi pada berbagai tahap, mulai dari proses panen, penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian makanan.

Gejala Umum Keracunan Makanan

Gejala keracunan makanan biasanya muncul dalam waktu 12 hingga 72 jam setelah konsumsi makanan terkontaminasi.

Namun, waktu kemunculannya dapat bervariasi tergantung pada jenis kuman yang masuk ke dalam tubuh. Berikut, beberapa gejala yang paling umum terjadi:

  • Mual dan muntah

  • Diare, yang dapat disertai darah (terutama pada infeksi EHEC atau Campylobacter)

  • Kram dan nyeri perut

  • Sakit kepala

  • Demam ringan hingga tinggi

  • Dehidrasi, yang ditandai dengan mulut kering, haus berlebihan, dan urine berwarna gelap

Langkah Pertolongan Pertama 

Sebelum penderita dibawa ke fasilitas medis, terdapat beberapa tindakan pertolongan pertama keracunan makanan yang dapat membantu meringankan gejala dan mencegah kondisi semakin parah.

1. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Diare dan muntah menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dalam waktu singkat. Untuk mengatasi risiko dehidrasi, penderita perlu:

  • Minum air putih secara berkala

  • Konsumsi larutan oralit atau cairan elektrolit

  • Hindari minuman berkafein, bersoda, atau alkohol

Memenuhi cairan tubuh membantu membuang racun dari saluran pencernaan dan mempercepat proses penyembuhan.

2. Jaga Posisi Tubuh Saat Muntah

Pertolongan pertama keracunan makanan berikutnya adalah jangan biarkan penderita berbaring ketika muntah. Posisi yang tepat adalah duduk tegak atau setengah duduk, dengan kepala sedikit menunduk ke depan. Hal ini mencegah:

  • Makanan atau muntahan masuk ke saluran pernapasan

  • Risiko tersedak dan infeksi paru-paru

Posisi tubuh yang benar sangat krusial dalam mencegah komplikasi lanjutan.

3. Pilih Makanan yang Aman 

Setelah muntah dan diare mulai mereda, penderita sebaiknya mengonsumsi makanan ringan seperti:

Hindari makanan berminyak, berlemak tinggi, pedas, dan produk susu, karena bisa memperparah iritasi pada sistem pencernaan.

4. Minum Air Rebusan Jahe

Pertolongan pertama keracunan masal berikutnya adalah minum air rebusan jahe. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang bisa membantu mengurangi:

  • Mual

  • Nyeri perut

  • Rasa tidak nyaman di saluran pencernaan

Minumlah air jahe hangat secara perlahan untuk membantu mempercepat proses pemulihan.

5. Hindari Obat Tanpa Resep Dokter

Diare dan muntah merupakan mekanisme alami tubuh dalam mengeluarkan racun. Pemberian obat antidiare tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan racun tetap berada di dalam tubuh lebih lama dan memperburuk kondisi. Jangan konsumsi:

  • Obat antidiare

  • Antibiotik tanpa resep

Biarkan tubuh menyelesaikan proses detoksifikasi secara alami kecuali jika ada anjuran langsung dari dokter.

6. Beristirahat dengan Cukup

Tubuh membutuhkan waktu dan energi untuk memulihkan diri dari keracunan makanan. Pastikan penderita:

  • Beristirahat di ruangan yang nyaman dan tenang

  • Menghindari aktivitas berat

  • Tidak memaksakan diri untuk makan atau minum dalam jumlah besar

Tidur yang cukup dan kualitas istirahat yang baik mempercepat pemulihan sistem imun.

BACA JUGA:

Ketahui 5 Gejala Keracunan Jamur

Cek, 3 Pertolongan Pertama pada Korban Keracunan

7. Segera Periksa ke Dokter Bila Gejala Memburuk

Jika gejala tidak membaik dalam waktu 1–2 hari, atau justru semakin parah, segera cari bantuan medis. Tanda-tanda kondisi serius meliputi:

  • Muntah terus-menerus

  • Muntah darah atau BAB berdarah

  • Demam tinggi dan kram perut parah

  • Gejala dehidrasi berat: kulit kering, mata cekung, lemas, tidak buang air kecil

  • Gangguan saraf: kesemutan, pandangan kabur, sulit berbicara

Penanganan dari dokter bisa meliputi pemberian infus, antibiotik, atau pengawasan rawat inap jika diperlukan.

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Akhmad Marjuki
Bukan Sekadar Duduk di Gedung Dewan, Akhmad Marjuki Tunjukkan Aksi Nyata Demi Rakyat Jabar!
Universitas Teknokrat Indonesia
Universitas Teknokrat Indonesia Unjuk Gigi di Gubernur Cup 2025, 3 Mahasiswa Juara Taekwondo
Jonathan Frizzy
Jonathan Frizzy Pakai Baju Tahanan! Tapi Bisa Lolos Penjara Karena Alasan Ini?
MLBB x Naruto
Kolaborasi Epik MLBB x Naruto: Ini Cara Dapat Skin Premiumnya!
Sekolah Rakyat
Lahan Belum Memadai, Kota Bandung Tetap Operasikan Sekolah Rakyat Juli Ini
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Inter Milan vs Barcelona Leg 2 Semifinal Liga Champions Selain Yalla Shoot

2

Dari Likuiditas ke Pinjol: Mengapa Masyarakat Memilih Pembiayaan Instan?

3

Aliansi Pejuang BPI Serukan Pemenuhan Kuota Beasiswa: Dosen, Guru dan Pelaku Budaya Tak Boleh Jadi Korban Sistem

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Anak Bermasalah
Program Kedisiplinan Anak Bermasalah di Barak Militer, Pemprov Jabar Gelontorkan Dana Rp6 M
Barcelona
Link Live Streaming Inter Milan vs Barcelona Leg 2 Semifinal Liga Champions Selain Yalla Shoot
rumah dibakar sukabumi
Viral! Belasan Rumah Dibakar di Sukabumi, Pelaku Bocah 9 Tahun Terobsesi dari TV
Geng Motor
Aksi Geng Motor di Majalengka Viral, Polsek Kasokandel Perketat Keamanan

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.