Persib Dinilai Hanya Jadi Badut di ACL 2, Bojan Hodak Bereaksi

Bojan Hodak Buka Suara Soal Dampak Kerusuhan
Pelatih Persib Bojan Hodak (Dok. PT LIB)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak bereaksi usai timnya dinilai hanya menjadi badut di ajang AFC Champions League (ACL) 2 2024/2025. Menurut Bojan Hodak, masih banyak pihak yang belum mengerti bahwa level permainan di ACL 2 tidak bisa disamakan dengan kompetisi Liga 1.

Cibiran badut terhadap Persib muncul setelah gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan secara beruntun. Dalam laga tersebut, Persib juga hanya mampu meraih satu poin usai mendapat hasil imbang atas Lion City Sailors pada pertandingan terakhir.

Bojan Hodak mengungkapkan, level pertandingan di kompetisi ACL 2 sangatlah tinggi, hingga Persib cukup kesulitan untuk mengimbanginya. Hal ini juga semakin dipersulit karena Persib kurang mendapat dukungan, karena selalu dihadapkan dengan jadwal padat.

“Mereka tidak mengerti bahwa level Asia jauh lebih tinggi dari liga Indonesia. Dan masalah lain sudah saya katakan bahwa jadwal pertandingan di liga tidak mendukung kami dan membuat pemain merasa kelelahan. Jadi kami harus fokus ke beberapa laga,” buka Bojan kepada awak media.

Kata Bojan, skuat Persib sebenarnya sudah dipersiapkan untuk menghadapi ACL 2 sejak awal musim lalu. Sehingga dalam perekrutan pemain, ia memboyong pemain-pemain yang memiliki pengalaman di ajang Asia.

“Setiap memulai musim, kami harus berusaha mencoba meraih kemenangan di semua pertandingan dan di setiap kompetisi yang dijalani. Tapi kami memang belum cukup kuat bermain di Liga Champions yang berada lebih tinggi (kualitasnya) daripada kami,” terang pelatih berpaspor Kroasia tersebut.

BACA JUGA: Markas Lion City Sailors Gunakan Rumput Sintetis, Persib Singgung Proses Adaptasi

Namun dalam perjalanannya, hal itu belum cukup karena adanya perbedaan level di masing-masing kompetisi domestik. Termasuk soal pembagian pot, dimana Persib berada di pot 4 yang berisikan tim-tim di peringkat paling bawah atau secara level tergolong rendah di kompetisi konfederasi AFC.

“Pada akhirnya, saya selalu bicara kenapa orang-orang tidak realistis. Kenapa kami ada di peringkat paling bawah di pot? kenapa kami ada di pot 4? pasti ada alasannya. Ini karena pada dasarnya tim Indonesia tidak bagus di AFC pada 10-15 tahun terakhir. Ini artinya, liganya tidak cukup kuat,” imbuh pelatih berusia 53 tahun tersebut.

Dalam realitanya, kompetisi Liga 1 memang dinilai belum terlalu kuat, meski saat ini mulai meningkat dengan adanya penambahan jumlah pemain asing, keterlibatan pemain muda, dan meningkatkanya permainan pemain lokal. Ia berharap hal ini bisa terus berlanjut, guna memperbaiki level kompetisi Indonesia di Asia.

“Jadi yang pertama adalah fokus membuat liganya jadi lebih kuat. Kini dengan tambahan pemain asing jadi lebih baik. Tapi masih belum ada di level yang bagus dan perlahan-lahan ini harus diperbaiki. Ini dimulai dari lebih diperhatikan pengembangan pemain mudanya, pemain lokal lebih bagus, pemain asing lebih bagus, lalu lebih banyak uang datang untuk liga, ini perlahan akan membuat liga meningkat. Liga Indonesia dalam 10-15 tahun terakhir tidak dalam bentuk yang bagus.” tutupnya.

 

(RF/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jamie-vardy-leicester-city-celebrates-966857523-4258622712
Usia Hanya Angka, Jamie Vardy Samai Rekor Cristiano Ronaldo
Lionel Messi
Lionel Messi Dikecam Usai Aksi Kontroversial Terhadap Penggemar Meksiko
Selancar di Pantai Indonesia
6 Pantai di Indonesia dengan Ombak Terbaik untuk Selancar
Kelenteng Welahan Jepara
5 Fakta Menarik Kelenteng Welahan di Jepara
Jenis papan selancar
Pemula Wajib Tahu! Ini 5 Jenis Papan Selancar Buat Hobi Surfing

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

P2MI: Penembakan WNI di Malaysia Tindakan Berlebihan

4

Kesulitan Akses SATUSEHAT Mobile, Cek Aplikasi Versi Terbaru!

5

Agung Yansusan Tegaskan Stop Normalisasi Pakaian Seksi di Tempat Umum
Headline
Radja Nainggolan Kokain
Pemain Keturunan Indonesia Radja Nainggolan Terjerat Kasus Kokain, Diringkus Polisi Belgia!
034383500_1436196449-Emilia_Contessa
Legenda Musik Indonesia Emilia Contessa Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun
Aksi Pemain Persib di Fashion Show Rawtype Riot
Aksi Pemain Persib di Fashion Show Rawtype Riot
Peringati Isra Miraj dan Harlah ke 90
Peringati Isra Miraj dan Harlah ke 90, Al Ittihadiyah Bentuk Pemuda Jadi Calon Pemimpin Melalui Pengembangan Masjid di Indonesia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.