BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPMKP) Kota Bandung mencatat 179 kasus kebakaran. Dari jumlah tersebut, kawasan permukiman menjadi lokasi paling banyak dilanda insiden.
Kepala Bidang Pemadam dan Penyelamatan DPMKP Kota Bandung, M. Yusuf, menjelaskan objek yang terbakar cukup beragam, mulai dari bangunan permanen, gubuk semi permanen, tempat penyimpanan barang rongsokan, hingga kendaraan.
“Namun, yang paling mendominasi tetap kebakaran di area permukiman. Penyebabnya pun bervariasi, mulai dari korsleting listrik hingga kebocoran tabung gas elpiji,” kata Yusuf, Jumat (29/8/2025).
Baca Juga:
Bengkel di Antapani Bandung Kebakaran, Sejumlah Mobil Mewah Hangus
18 Saksi Diperiksa, Polisi Gandeng Ahli Pertamina Selidiki Kebakaran Sumur Minyak Blora
Menurutnya, mayoritas kebakaran dipicu kelalaian manusia dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya, memasak tanpa pengawasan, membakar sampah sembarangan, hingga penggunaan instalasi listrik yang tidak sesuai standar keselamatan.
“Masih banyak warga yang menggunakan kabel audio untuk kebutuhan listrik rumah. Padahal kabel itu tidak didesain untuk menahan beban arus tinggi. Secara keamanan sangat berisiko,” ucapnya.
Melihat tingginya angka kebakaran, DPMKP terus menggalakkan edukasi pencegahan dini, seperti pemeriksaan instalasi listrik, penggunaan kompor gas yang aman, hingga penanganan kebocoran tabung gas.
“Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama pencegahan. Kami harap warga lebih peduli terhadap potensi bahaya di lingkungan masing-masing, terutama di kawasan permukiman padat,” ujarnya. (Kyy/Usk)