BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) mencatat jumlah kasus kematian akibat penyakit demam berdarah dengeu (DBD) di Jabar mencapai 177 orang dari jumlah total 21.533 periode 1 Januari-26 April 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jabar, Vini Adiani Dewi, mengatakan, untuk menekan jumlah kasus DBD seluruh elemen masyarakat akan dilibatkan dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSM)
“Karena kasus DBD ini tergantung kepada berapa banyak nyamuk penularnya. Ketika perkembangbiakan nyamuknya menurun maka otomatis kasus DBD akan menurun. Nanti akan ada gerakan bersama di seluruh Jawa Barat,” ujar Vini di Bandung, dikutip Selasa (30/4/2024).
Menurut Vini, dengan adanya gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) bersama seluruh kelompok masyarakat Jabar akan menekan pertumbuhan perkembangbiakan nyamuk.
BACA JUGA: Dinkes Kota Bandung Edukasi Sekolah Hingga Madrasah Guna Cegah DBD.
Selain itu, program PSM diharapkan menjadi budaya bagi masyarakat dalam menekan jumlah kasus DBD di Jabar.
“Masyarakat akan menjadi agen perubahan perilaku pemantauan nyamuk secara rutin. Dan PSM menjadi kewajiban di masyarakat,” katanya.
Program PSM dengan masyarakat sebagai agen perubahan, kata Vini, akan dimulai pada pertengahan Mei mendatang.
Vini juga menjelaskan, cara yang paling efektif dalam mencegah DBD yaitu dengan memastikan lingkungan agar tidak ada tempat hidup untuk nyamuk.
“Jangan sampai ada genangan air bersih yang berpotensi jadi tempat kembang biak nyamuk, contohnya di bagian bawah dispenser yang tidak sadari mungkin akan jadi tempat kembang biak nyamuk, itu harus kita bersihkan secara berkala minimal seminggu sekali,” ucap Vini.
(Budis)