BANDUNG,TM.ID: Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB, UNESCO menetapkan Hari Bahasa Ibu Internasional pada tanggal 21 Februari.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan, sejumlah acara dalam memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional secara rutin dilaksanakan.
“Di Indonesia sendiri perayaan ini sebetulnya dilaksanakan diseluruh wilayah, karena kami khususnya badan bahasa kemendikbud itu punya Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) vertikal di seluruh Indonesia” kata Aminudin, Rabu (21/2/2024).
“Kemudian kami juga meminta seluruh Upt untuk merayakan dengan kegiatan yang macam-macam yang fokusnya adalah penggunaan bahasa ibu oleh masyarakat dan oleh para siswa,” tambahnya.
Ia menyebut, pada tahun 2023 lalu peringatan Hari Bahasa Ibu Internasioal di rangkai dengan tunas bahasa ibu. Namun, seperti yang diketahui tahun ini baru melaksanakan pemilu, ia mengantisipasi jika situasi setelah pemilu tidak terlalu kondusif dalam melaksanakan acara besar dan melibatkan banyak orang di seluruh Indonesia.
“Kita undur momentumnya ini jatuh berdekatan dengan hari pendidikan nasional tanggal 2 mei, tapi akan kita rayakan di tanggal 3 mei,” ucapnya.
Aminudin menjelaskan, di Hari Bahasa Ibu Internasional pihaknya menggandeng komunitas Klinik Bahasa untuk memelihara bahasa ibu.
BACA JUGA: Program Doktor Terapan Resmi Dibuka Kemendikbud
“Klinik bahasa adalah komunitas yang digerakan oleh Taufik Faturahman beserta dengan guru-guru pengawas serta para penggiat bahasa lainnya,” ujarnya.
Ia pun merasa senang atas pastisipasi dari masyarakat, serta dukungan dari Pemerintah Daerah untuk secara bersama-sama merayakan peringatan tersebut.
Adapun tema yang di angkat pada peringatan Hari Ibu Internasioal tahun ini yakni pendidikan multi bahasa sebagai pilar pembelajaran antar generasi.
Aminudin menjelaskan, pihaknya telah sepakat dengan UNESCO bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam pelestarian bahasa daerah melalui program pembelajaran.
“Bagaimanapun program pembelajaran menjadi media yang paling efektif untuk pelestarian bahasa ibu,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Dist)