JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kejadian tragis dari kendaraan taktis (rantis) milik Brimob melaju dengan kecepatan tinggi di tengah massa aksi dan berakibat pada seorang pengemudi ojek online (ojol) hingga meninggal dunia, Kamis (29/08/2025).
Insiden tersebut, terekam dalam video amatir yang cepat beredar di media sosial, hingga menjadi gelombang kemarahan publik.
Tragedi yang terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta, bertepatan dengan aksi unjuk rasa buruh. Sorotan masyarakat pun mengarah pada kendaraan taktis Brimob yang terlibat dalam insiden tersebut. Publik mempertanyakan berapa nilai kendaraan tersebut dan apa fungsi sebenarnya dari rantis milik Korps Brimob.
Mengenal Rantis Brimob
Rantis merupakan singkatan dari “Kendaraan Taktis”, yaitu kendaraan khusus yang dirancang untuk mendukung berbagai operasi keamanan dan taktis oleh Brimob. Terdapat berbagai jenis rantis yang memiliki fungsi berbeda-beda tergantung pada kebutuhan operasi.
Berbeda dengan kendaraan biasa, rantis dibekali dengan fitur khusus yang memungkinkannya bertahan dalam kondisi ekstrem dan berisiko tinggi. Selain untuk patroli di wilayah perkotaan, kendaraan ini juga dirancang mampu menaklukkan medan berat.
BACA JUGA:
Tinggal Sertifikasi Maung Pindad Siap Dijual Umum, Berapa Harga yang Cocok?
Legislator Partai Demokrat Dukung Menteri Pakai Mobil Dinas Maung Pindad
Rantis tidak hanya berbentuk kendaraan roda empat, tetapi juga mencakup kendaraan roda dua seperti motor trail yang digunakan dalam operasi lapangan. Kendaraan ini biasanya tersedia di setiap Polda dan dioperasikan oleh satuan Brimob.
Anggaran untuk membelinya
Harga satu unit rantis Brimob bervariasi, tergantung pada jenis dan spesifikasinya. Misalnya, Maung Pindad versi sipil yang berukuran lebih kecil dan spesifikasinya lebih rendah, dijual di kisaran Rp600 juta per unit. Maka dari itu, versi militer dengan perlengkapan penuh diperkirakan bisa menembus angka miliaran rupiah per unit.
Data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menunjukkan bahwa pengadaan kendaraan ini dibiayai dengan dana negara. Pada tahun anggaran 2024, proyek “Pengadaan Rantis Penghalau Massa” memiliki nilai pagu sebesar Rp199,7 miliar.
Sementara itu, untuk Polda Metro Jaya sendiri, nilai pagu dalam tender bertajuk “Pengadaan Rantis dan Ran Ops Brimop Polde Metro Jaya APBN T.A. 2024” mencapai Rp29,23 miliar.
Angka-angka ini sejalan dengan estimasi harga kendaraan serupa yang digunakan oleh aparat keamanan di negara lain.
Spesifikasi
Kendaraan taktis yang diduga terlibat dalam insiden yang menewaskan Affan Kurniawan adalah rantis jenis Rimueng.
Nama “Rimueng” berasal dari bahasa Aceh yang berarti harimau. Rimueng dikenal sebagai salah satu kendaraan taktis paling modern yang dimiliki oleh Brimob.
Rantis ini dirancang untuk berbagai fungsi: mulai dari pengamanan VVIP, patroli jarak jauh, hingga penanganan aksi massa dan dapat difungsikan sebagai kendaraan tempur. Bobotnya mencapai sekitar 14 ton, menunjukkan perlindungan ekstra terhadap pengemudi dan penumpangnya.
Kendaraan ini menggunakan teknologi full body armor plate, atau pelindung baja menyeluruh, yang membuatnya tahan terhadap peluru dan benturan keras. Kaca jendelanya dibuat dengan standar keamanan tinggi, yakni NIJ level 3.
Rimueng ditenagai oleh mesin diesel berkapasitas besar serta sistem suspensi yang dirancang untuk menghadapi medan berat. Ban kendaraan ini sudah menggunakan teknologi run flat tire, memungkinkan tetap melaju meskipun terkena tembakan atau ranjau.
Dari segi persenjataan, Rimueng dilengkapi mounting gun untuk senapan serbu serta dua pelontar gas air mata volcano kaliber 38 mm. Pelontar ini dapat mengisi hingga 15 peluru gas air mata, dan bisa ditembakkan secara otomatis maupun manual.
Kapasitas angkutnya memungkinkan 14 personel—4 orang di bagian dalam dan 8 berdiri di footstep luar. Kendaraan ini mampu melaju hingga 100 km/jam di jalanan kota serta mampu melewati tanjakan ekstrem dengan kemiringan hingga 60 derajat.
Macam Fungsi Operasi Keamanan
Berdasarkan dokumen resmi Polri berjudul Orientasi Kendaraan Taktis dan Mengemudi yang diterbitkan oleh Tim Pokja Lemdiklat Polri tahun 2019, kendaraan rantis memiliki berbagai peran, di antaranya:
-
Pengendalian Massa
Digunakan untuk merespons demonstrasi atau kerusuhan. Biasanya dilengkapi dengan perlindungan baja, pelontar gas air mata, bahkan water cannon untuk membubarkan kerumunan. -
Pengawalan VVIP
Kendaraan ini dipakai untuk melindungi pejabat dan tokoh penting dalam kunjungan atau kegiatan resmi, terutama di wilayah yang berpotensi berbahaya. -
Penanggulangan Terorisme
Beberapa jenis rantis digunakan dalam operasi anti-teror, termasuk pengejaran dan penyerbuan terhadap target yang membahayakan. -
SAR dan Evakuasi
Rantis juga digunakan dalam misi penyelamatan saat terjadi bencana atau kondisi darurat. Kendaraan ini dapat membawa personel SAR serta perlengkapan yang dibutuhkan. -
Patroli Keamanan
Dalam menjaga keamanan wilayah rawan, kendaraan taktis berperan penting dalam mobilisasi aparat melalui medan sulit yang tidak dapat dilalui kendaraan biasa.
(Saepul)