BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bond) sebesar JPY200 miliar atau Rp20,8 triliun pada tanggal 17 Mei 2024 dengan tenor 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun dan 20 tahun.
Kebijakan SUN ini termasuk Blue Bonds sebesar JPY25 miliar dengan sebagian pada tenor 7 tahun dan 10 tahun, serta keseluruhan tenor 20 tahun. Tenor 20 tahun tersebut mencatatkan sejarah sebagai Blue Bonds dengan tenor terpanjang.
“Penerbitan Blue Bonds kedua ini memperkuat komitmen Pemerintah terhadap pembiayaan berkelanjutan, khususnya dalam mendukung sektor biru. Penerbitan Blue Bonds ini mendorong peluang bagi sektor swasta untuk terlibat dalam pembiayaan berkelanjutan, sekaligus juga merupakan bukti kolaborasi yang baik dari berbagai pihak yang mendukung pembangunan ekonomi biru di Indonesia,” ujar Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024)
Pengertian Samurai Bond
Samurai Bond merupakan jenis obligasi yang diterbitkan di Jepang oleh entitas non-Jepang dalam mata uang yen.
Obligasi ini merupakan salah satu cara bagi perusahaan atau pemerintah asing untuk memperoleh dana dari pasar keuangan Jepang.
Denominasi Yen Jepang mengacu pada fakta dalam mata uang yen, yang merupakan mata uang resmi Jepang. Denominasi dalam konteks ini berarti nilai nominal obligasi dalam yen Jepang.
Keistimewaan Samurai Bond
Diversifikasi Pendanaan
Samurai Bond memberikan peluang bagi entitas non-Jepang untuk mendiversifikasi sumber pendanaan mereka.
Dengan mengakses pasar keuangan Jepang, penerbit dapat memperoleh dana dalam yen, yang mungkin lebih stabil daripada mata uang lain.
Akses ke Pasar Jepang
Mengeluarkan Samurai Bond memungkinkan perusahaan atau pemerintah asing untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan investor Jepang.
Hal ini bisa menjadi langkah strategis bagi entitas yang ingin memperluas operasinya di Jepang atau membangun reputasi di pasar Asia.
Biaya Pendanaan yang Kompetitif
Sering kali, biaya pendanaan melalui Samurai Bond dapat lebih rendah daripada menerbitkan obligasi di pasar domestik atau pasar internasional lainnya. Ini terutama berlaku dalam situasi di mana suku bunga di Jepang lebih rendah.
Likuiditas yang Tinggi
Pasar obligasi Jepang terkenal memiliki likuiditas yang baik. Hal ini berarti Samurai Bond bisa lebih mudah diperdagangkan di pasar sekunder, memberikan fleksibilitas tambahan bagi investor.
BACA JUGA: Indonesia dan China Jajaki Pembangunan Pusat Riset Nikel
Contoh Penggunaan Samurai Bond
Contoh penggunaan kebijakan ini adalah saat pemerintah negara berkembang atau perusahaan multinasional membutuhkan dana dalam jumlah besar dan ingin mengakses pasar keuangan yang stabil seperti Jepang.
Sebagai ilustrasi, pemerintah Indonesia beberapa kali menerbitkan kebijakan ini untuk mendanai proyek infrastruktur, sementara perusahaan multinasional mungkin menggunakannya untuk ekspansi bisnis di Asia.
(Dist)