BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Proyek galian ducting atau Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) serta pembangunan taman di wilayah Ciujung, Kota Bandung, masih belum rampung meski telah dimulai sejak akhir 2024. Saat ini, Proyek IPT ini berada di titik krusial dengan realisasi yang berjalan lambat.
Menanggapi kondisi tersebut, pengamat tata kota, Cecep Darmawan, menilai bahwa perencanaan proyek di Kota Bandung kurang matang, sehingga berdampak pada ketidaktercapaian target pembangunan.
“Pemerintah kalau merencanakan program harus matang. Jangan sampai setengah-setengah, akhirnya semrawut seperti sekarang ini,” ujar Cecep, Selasa (25/2/2025).
Menurutnya, pembangunan yang dilakukan Pemkot Bandung justru memperburuk kondisi infrastruktur kota, terutama jalan-jalan yang semakin rusak akibat proyek yang belum selesai.
“Akibatnya, ada efek domino lintas sektoral. Pembangunan yang sedang berjalan malah menyebabkan kerusakan, terutama pada infrastruktur jalan yang kini semakin mengkhawatirkan,” jelasnya.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung Terapkan Mekanisme Baru untuk Penyelesaian Sampah
Pemkot Bandung Tegaskan Pengurusan NIB Tak di Pungut Biaya Bagi Para Pelaku Usaha
Cecep berharap pemimpin baru di Kota Bandung dapat segera membenahi permasalahan infrastruktur yang dianggap semakin amburadul.
“Sekarang Bandung seperti tidak ada yang mengurus. Harapan saya, wali kota yang baru bisa segera memperbaiki infrastruktur yang berantakan ini,” tegasnya.
Selain itu, Cecep menyarankan agar Pemkot Bandung tidak memaksakan pembangunan dalam skala besar jika belum siap, untuk menghindari proyek yang mangkrak serta dampak negatif bagi masyarakat.
“Bisa menggunakan sistem multiyears atau bertahap. Jika tahun ini belum bisa semuanya, kerjakan sebagian dulu, yang penting tidak mengganggu akses pejalan kaki maupun pengendara,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Budis)