JAKARTA: TM.ID: Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), karena dampak dari kondisi global, salah satunya yakni inflasi yang tinggi di Amerika dan kondisi ekonomui yang masih cukup kuat.
Menanggapi hal itu, Pengamat Ekonomi yang juga Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdulllah mengatakan, Indonesia untuk saat ini tak perlu panik menghadapi anjloknya rupiah yang mencapai Rp16 ribu.
“Kalaupun rupiah lewat Rp16 ribu, saya yakin tidak akan bersifat jangka panjang.Akan temporer,” kata Piter Abdullah kepada Teropong Media.id, Rabu (25/10/2023).
BACA JUGA: Inilah Keuntungan dan Manfaat Uang Elektronik, Simak Info Lengkapnya Disini
Piter menilai bahwa akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak berdampak terhadap perekonomian Indonesia.”Sehingga dampak nya terhadap perekonomian tidak sangat buruk dan tidak perlu memunculkan kepanikan,” bebernya.
Diketahui kurs Dollar pada hari ini, Rabu (25/10/2023), rupiah mengalami penguatan 0,46 persen pada level Rp 15.869 daripada Senin Kemarin. Dikutip melalui sistus resmi BCA, pada Rabu ini situsnya memperbarui jenis kurs Dollar-Rupiah.
Laporan wartawan Jakarta: Agus Irawan