Pengamat Energi Sebut Proyek Hilirisasi Batu Bara Jokowi Tak Menguntungkan Investor

Penulis: Budi

Kementerian ESDM Wajibkan Kontrak Ekspor Batu Bara Gunakan HBA
Ilustrasi-Batu Bara (Dok.ESDM).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Perusahaan Air Products and Chemicals Inc memutuskan mundur dari rencana proyek pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk mengubah batu bara menjadi Dimenthy Ether (DME).

Menanggapi hal itu, Pengamat Energi dan juga Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman mengatakan, bahwa hengkangnya perusahaan asal Amerika Serikat tersebut karena proyek tersebut tidak menguntungkan, sehingga banyak investor tidak mau beralih ke bisnis DME ini.

“Sepengetahuan saya keekonomian proyek ini tak menarik, sehingga banyak investor enggan terjun ke bisnis DME ini,” kata Yusri kepada Teropongmedia.id, Rabu (27/12/2023).

Yusri mengungkapkan bahwa selain faktor lingkungan yang menjadi konsen negara maju . sebab DME masih sebagai energi kotor.

“Selain faktor lingkungan yg menjadi konsen negara maju, krn ini termasuk energi kotor,” ucap Yusri.

Menurut dia, dukungan perbankan dari negara maju sudah tidak mau untuk pembiayaan bisnis DME tersebut.

“Dukungan perbankan dari negara maju mengharamkan untuk pembiayaan pengelolaan energi kotor seperti bisnis DME ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Gibran: Agenda ke Depan Ingin Perkuat Program Hilirisasi Industri

Seperti diketahui sebelumnya, Keputusan perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS) untuk tidak melanjutkan proyek hilirisasi batu bara di Indonesia disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin Tasrif menjelaskan, alasan perusahaan asal AS itu mundur dari proyek hilirisasi batu bara karena melihat peluang bisnis yang lebih menarik di Amerika, daripada di Indonesia.

“Air Prodcuts kemarin karena dia itu merasa di Amerika lebih menarik bisnisnya dia ke sana,” kata Arifin dikutip, Rabu (27/12/2023).

Arifin menyebutkan, pemerintah AS juga menawarkan subsidi menarik, terutama untuk proyek energi baru dan terbarukan (EBT).

Diketahui dalam keputusan tersebut, Air Product and Chemicals Inc tidak hanya keluar dari proyek kerjasama dengan PTBA dan Pertamina, soal gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME), melainkan perusahaan itu juga memutuskan untuk hengkang dari proyek hilirisasi batu bara lainnya di Indonesia.

Sementara itu, Corporate Secretary PT BA Niko Chandra mengatakan, bahwa perusahaan akan terus menggenjot program hilirisasi batu bara. Pihaknya sudah mengalokasikan cadangan batu bara khusus, untuk proyek hilirisasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

 

(Agus Irawan/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Inter Miami
Messi Cetak Gol Freekick, Inter Miami Bungkam Porto 2-1 di Piala Dunia Antarklub 2025
Setelah Firza Andika, Bhayangkara FC Resmi Tunjuk Pelatih Fisik Baru dan Pulangkan Paul Munster
Setelah Firza Andika, Bhayangkara FC Resmi Tunjuk Pelatih Fisik Baru dan Pulangkan Paul Munster
hyundai mobil baru
Hyundai Bakal Rilis Mobil Baru di GIIAS 2025, Bocoran di NJKB!
byd yangwang u9
BYD akan Bawang Yangwang U9 ke GIIAS 2025, Sekalian Dijual?
apple suntik mati iphone xs
Apple Suntik Mati iPhone XS, Layak Dipakai di 2025?
Berita Lainnya

1

DPW Asperindo Jabar 2025–2029 Resmi Dilantik, Siap Jawab Tantangan Digital

2

Usai Dikukuhkan PWI Pusat, Plt Ketua PWI Kabupaten Bandung Kang Awing Bikin Gebrakan Gelar OKK

3

Wujud Kontribusi ke Negara, PLN Setor Rp65,59 Triliun Lewat Dividen, Pajak, dan PNBP

4

Wakil Wali Kota Bandung Lantik Pejabat Fungsional, Pilar Profesional untuk Bandung Lebih Baik

5

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!
Headline
Bocoran Pemain Baru Persib Mulai Terbongkar
Bocoran Pemain Baru Persib Mulai Terbongkar
Timnas voli putra Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Voli Putra Indonesia Takluk dari Bahrain 3-0
iklan whatsapp di status
Duh, WhatsApp Bakal Tampilkan Iklan di Status
Korupsi Petrogas - Instagram Kejari Karawang
Mantan Dirut PD Petrogas Karawang Ditangkap Kasus Korupsi Rp7,1 M

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.