Pengamat: Ada Kekuatan Politik Besar yang Memaksa Airlangga Mundur Jadi Ketum Golkar

Penulis: agus

Airlangga Sebut Pemerintah Tidak Ambil Langkah Balasan Hadapi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Dok. Golkar)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Mundurnya Airlangga Hartarto secara tiba-tiba dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar pada 11 Agustus 2024 menjadi perhatian kalangan politik.

Menyikapi hal itu,Pengamat politik Citra Institute Yusak Farchan menilai mundurnya Airlangga Hartato dari kursi Ketum Golkarmemang mengejutkan dan di luar kelaziman. Tradisi di Golkar justru berebut dan mempertahankan posisi Ketua Umum.

“Mundurnya Airlangga mengejutkan dan diluar kezaliman.Apalagi soal tradisi di Golkar justru berebut dan mempertahankan posisi Ketum,” kata Yusak saat dihubungi Teropongmedia.id, Senin (12/8/2024).

Yusak mengatakan,tampaknya memang ada kekuatan besar yang memaksa Airlangga mundur, baik dari eksternal maupun internal.

“Mmemang ada kekuatan besar yang memaksa Airlangga mundur, baik dari eksternal maupun internal,” ujarnya.

Menurut dia,bisa saja Airlangga tersandera dengan kasus hukum lama yang pernah muncul sehingga terjadi kompromi politik.

“Tidak mungkin Airlangga mundur kalau tidak ada tekanan,” ucapnya.

Dia menambahkan bawah ada faksi Jokowi melalui Bahlil sangat berkepentingan dengan kursi Ketua Umum Golkar.

“Pasca lengser, Jokowi dalam keadaan bahaya jika tidak punya kendali partai,” bebernya.

Selain itu, kata dia, Jokowi masih berpeluang menjadi Ketua Umum Golkar dengan cara merevisi AD/ART di Munaslub nanti.

“Kalau hanya menjadi Ketua Dewan Pembina, Jokowi tidak akan bisa powerfull, beda dengan menjadi Ketua Umum,” tegasnya.

BACA JUGA: Penilaian Aburizal Bakrie, Kenapa Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar

Dia menjelaskan,kalau Jokowi Ketua Umum Golkar, posisi Gibran sebagai Wapres juga akan mendapat dukungan politik. Gibran bisa mengimbangi Presiden Prabowo dan Gerindra.

“Jadi bisa saja Bahlil didorong maju sebagai Ketua Umum untuk membuka jalan bagi Jokowi. Jadi dalam konteks mundurnya Airlangga, faksi eksternal (Jokowi) bersekutu dengan faksi di internal Golkar yang menginginkan Airlangga mundur dari Ketua Umum,” tutupnya.

 

(Agus Irawan/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Rismon Jokowi
Isu Ijazah Palsu Belum Selesai, Kini Rismon Sianipar Curigai Akta Kelahiran Jokowi!
HIV remaja sukabumi
Waspada! Risiko HIV Hantui Remaja Sukabumi
turis brasil jatuh ke rinjani-1
Bukan Hipotermia, Ini Sebab Kematian Turis Brasil yang Jatuh di Rinjani
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-2
Kejagung Kumpulkan Bukti Sebelum Panggil Lagi Nadiem Makarim
lindblad_1
Red Bull Siapkan Arvid Lindblad Debut di FP1 Silverstone
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

3

Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

4

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.