BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat penignkatan rata rata penerimaan pajak pada Semester I 2025. Penerimaan pajak meningkat menjadi Rp181,3 triliun per bulan, dengan total penerimaan pajak bruto mencapai Rp1.087,8 triliun, atau tumbuh 2,3 persen year-on-year (yoy).
Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Bimo Wijayanto menyampaikan kinerja penerimaan pajak 2025 menunjukkan pertumbuhan stabil jika dibandingkan lima tahun terakhir.
Penerimaan pajak bertumbuh dari rata-rata penerimaan bruto pada tahun 2021 sebesar Rp111,4 triliun per bulan, dan terus meningkat hingga sekitar Rp170 triliun pada tahun 2022, 2023, 2024.
“Di 2025 ini sendiri, kami Alhamdulillah bisa mencatat Rp181,3 triliun rata-rata penerimaan per bulan di semester pertama,” ujar Bimo, Selasa (15/7/2025) seperti dikutip dari Antara.
Bimo mengungkapkan kontribusi penerimaan pajak terhadap total penerimaan negara pada semester I tahun 2025 mencapai 69,23 persen. Angka ini meningkat sekitar hampir 1,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 (Year on Year).
Baca Juga:
Peringatan Hari Pajak 2025: ‘Pajak Tumbuh, Indonesia Tangguh’
Kontribusi penerimaan pajak ini didukung oleh pertumbuhan penerimaan pajak neto yang tercatat tumbuh mencapai Rp837,79 triliun hingga Juni 2025.
Adapun kontributor terbesar terhadap penerimaan pajak neto antara lain:
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) Rp297,9 triliun;
- Pajak Penghasilan (PPh) Badan Rp151,71 triliun;
- PPh orang pribadi Rp14,06 triliun;
- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp11,56 triliun.
DJP mencatat pertumbuhan penerimaan pajak neto tertinggi tercatat pada Juni 2025 sebesar 15,8 persen (Year on Year) dan pertumbuhan terendah tercatat pada Januari 2025 sebesar minus 41,9 persen (Year on Year).
Bimo menyampaikan bahwa pertumbuhan penerimaan pajak neto cenderung meningkat di tengah perekonomian global yang melambat.
Meskipun begitu, Bimo mengakui restitusi yang cukup signifikan berdampak pada menurunnya realisasi penerimaan neto, khususnya dari sektor PPh Badan, PPN, dan PPnBM.
“Namun, dari sisi penerimaan neto tahunan, year-on-year, pada Juni ini kami bisa rebound (pulih kembali) dan mudah-mudahan ini sinyal yang positif untuk terus rebound sampai akhir Desember nanti,” ucapnya.
(Raidi/Aak)