Penampilan Ganjar Dinilai Pakar Gestur saat Debat: Emosi Merendahkan

Penulis: Saepul

ganjar debat
(Pemprov Jateng)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA ,TM.ID: Pakar Gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Monica Kumalasari, S.E., M.Psi menilai, Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo seringkali menampilkan emosi contempt saat debat Pilpres, Minggu (06/01/2024).

“Ekspresi ini merupakan automatic response atau respon otomatis dari emosi merendahkan atau menganggap bahwa kedua pasangan calon lain lebih inferior,” kata Monica melansir Antara, Senin (07/01/2024).

Ia mengatakan, ekspresi itu diperlihatkan dengan pengetatan sudut bibir. Salah satu sudut bibirnya terangkat dan satunya melebar.

BACA JUGA: TKN Kutuk Kekerasan Oknum TNI ke Relawan Ganjar-Mahfud, Singgung Soal Netralitas

Ganjar tampak mengangkat ujung bibir saat Capres Prabowo Subianto berkata tentang komando TNI dan Polri akan tetap langsung di bawah presiden guna mempercepat reaksi dalam sesi debat akhir atau penyampaian pernyataan penutup.

“Angkat ujung bibir cepat banget pas Prabowo bilang Polri langsung di bawah presiden,” jelas Monica.

Selain itu, Monica juga berpendapat soal penampilan Ganjar dan Cawapres Mahfud MD yang mengenakan  bomber jacket beserta tempelan emblem serta kacamata hitam menimbulkan reaksi visual masyarakat sebagai pesan non-verbal untuk menggambarkan mereka yang adaptif dan menyajikan kebaruan melalui penampilan berbeda dari debat sebelumnya.

Pesan lainnya yang ingin disampikan, yakni menjunjung tinggi Indonesia dengan keberagaman, yang dinilai secara konsisten ingin disampikan.

Ia menuturkan, sekitar 65 – 75 persen manusia memiliki kecenderungan untuk lebih mudah menangkap dan memahami pesan visual daripada pesan verbal. Visualiasasi, kata Monica, memberikan efek yang kuat dan cepat terhadap pemahaman serta retensi informasi oleh manusia.

Menurut Monica, gaya Ganjar dan Mahfud yang ditampilkan bertendensi pada Presiden Jokowi dalam membentuk persepsi publik. Ia kemudian bertanya-tanya, mengapa gaya itu tidak digunakan oleh paslon Prabowo-Gibran yang mendapatkan dukungan kuat dari Presiden Jokowi.

Sepanjang debat Pilpres, mantan Gubernur Jawa Tengah itu memamerka postur high power atau kekuatan tinggi, didukung ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi dan nada suara yang sesuai dengan persepsi publik yang berpendapat dia unggul.

“Apakah penampilan tersebut berpengaruh terhadap performa keunggulan debat ketiga pasangan calon nomor urut 3? Tentu,” kata Monica.

 

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027

5

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.