JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Penampakan seekor hiu tutul terlihat di perairan Jakarta. Peristiwa itu terekam oleh salah seorang nelayan yang sedan melakukan aktivitas di sekitar Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara dan viral di sosial media.
Menurut para nelayan, kemunculan biota itu tak hanya sekali. Para nelayan di sekitar laut, dalam waktu empat bulan belakangan menemukan empat sampai lima kali penampakan hiu tutul.
“Ada kali empat kali saya liat. Engga ganggu nelayan,” kata Ardin salah seorang nelayan melansir RRI, Senin (03/06/2024).
BACA JUGA: Air Terjun Madakaripura Penuh Mitos Dibalut Keindahan Abadi
Sedangkan dari nelayan lainnya, Randi Sareza menyebut, kemunculan hiu tutul itu, tidak membahayakan aktivitas masyarakat sekitar. Sebab, hiu tutul hanya mencari makanan di kawasan tersebut.
“Kan dia diam sambil mangap itu cari makan. Dulu pernah masuk ke pemukiman nelayan, tapi sekarang sudah enggak pernah lagi,” kata Randi.
Mengenal Hiu Tutul
Melansir kkp.go.id, ikan besar jenis ini memiliki kepala yang lebar dan datar dengan mulut besar yang berada di bagian depan tubuh, secara spesifik di depan mata. Tubuhnya berwarna abu-abu dengan totol-totol putih yang khas, memberikan penampilan yang mudah dikenali. Lubang hidungnya mirip dengan hiu belimbing serta garis horizontal yang sama dengan hiu lanjaman.
Diameter maksimal dapat mencapai hingga 20 meter dengan berat 34 ton. Spesies ini juga dapat hidup hingga 100 tahun. Ukurannya yang besar dan umur panjang menjadikannya salah satu raksasa laut yang paling mengesankan.
Habitat dan Persebaran
Habitatnya dapat telihat di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka sering kali terlihat di perairan Indonesia, terutama di daerah seperti Papua, Kalimantan, dan perairan lainnya yang kaya akan plankton, makanan utama mereka.
Hiu tutul adalah pemakan filter, yang berarti mereka menyaring plankton, krill, dan ikan kecil dari air laut. Mulut besar mereka memungkinkan mereka untuk menyerap sejumlah besar air dan memisahkan makanan dari air tersebut.
Meskipun termasuk ke dalam ordo Orectolobiformes (hiu karpet), hiu tutul tidak memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan spesies lain dalam ordo yang sama. Ia merupakan satu-satunya spesies dalam famili Rhincodontidae.
Meski begitu, masih ada beberapa kemiripan karakteristik tubuh dengan hiu karpet lainnya, seperti dua sirip punggung dan mulut yang berada di bagian depan tubuh. Kemiripan ini membantu dalam identifikasi awal meskipun memiliki ukuran dan pola tubuh yang berbeda.
Hiu tutul memiliki usia hidup yang panjang, dapat mencapai hingga 100 tahun. Mereka tumbuh perlahan dan mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 30 tahun. Kehidupan panjang mereka membuat konservasi menjadi penting karena populasi mereka dapat terancam oleh perburuan dan perubahan lingkungan.
Hiu tutul dikenal dengan metode reproduksi ovovivipar, di mana telur menetas di dalam tubuh betina dan anak-anaknya dilahirkan dalam keadaan hidup. Ini memberikan keuntungan tambahan untuk kelangsungan hidup anak-anak hiu.
(Saepul/Budis)