Pemrov Kalteng Kolaborasikan Tiga Program Cegah Stunting

Penulis: Budi

program stunting
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

PALANGKARAYA,TM.ID : Untuk mengoptimalkan pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengolaborasikan tiga program sekaligus yang dimulai dari hulu sebagai akar dari proses panjang yang akan bermuara pada tumbuh kembang anak.

“Melalui program pendampingan, konseling, dan pemeriksaan kesehatan tiga bulan pranikah,” kata Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Suhaemi di sela rapat koordinasi daerah Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Kalimantan Tengah dengan tema “Peningkatan Sinergisi dan Kolaborasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting” di Palangka Raya, Rabu (1/3/2022).

Lebih lanjut, Suhaemi menyampaikan ketiga program dimaksud dilakukan melalui pengisian Aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) yang diluncurkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) beberapa waktu lalu.

Hal ini untuk memastikan agar calon pasangan usia subur benar-benar berada pada kondisi ideal untuk menikah dan hamil. Oleh karenanya, pemerintah provinsi meminta semua pihak terkait secara aktif berpartisipasi dan menyukseskan program pendampingan, konseling, dan pemeriksaan kesehatan tiga bulan sebelum nikah, khususnya melalui Elsimil.

BACA JUGA: Turunkan Stunting, Pemerintah Canangkan Gerakan Penimbangan

Partisipasi maupun sinergi bersama dalam mendukung percepatan penurunan stunting dapat dilakukan melalui berbagai cara, di antaranya dengan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), hingga menggiatkan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

“Dashat adalah program pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, yakni ibu hamil, ibu menyusui, maupun anak di bawah dua tahun,” ucapnya.

Sasaran Dashat utamanya adalah kalangan keluarga kurang mampu, melalui pemanfaatan sumber daya lokal, termasuk bahan pangan lokal, yang dapat dipadukan dengan sumber daya dari mitra lainnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan di Kalteng turun sebesar 0,5 persen. Sebelumnya (2021) berada pada angka 27,4 persen dan pada 2022 turun menjadi 26,9 persen.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Forever We Are Young
Film 'Forever We Are Young' Siap Tayang Global, Ini Bocorannya
Nikita Mirzani
Bongkar-Bongkaran di Pengadilan, Ini Isi Dakwaan Nikita Mirzani
WhatsApp Image 2025-06-27 at 19.13
Nabati Berikan Komitmen untuk Warga Desa Ciparay Majalengka
Aksara sunda
Lestarikan Budaya, Pemkot Cimahi Namai Jalan Gunakan Aksara Sunda
Fetty Anggrainidini
Tahun Baru Islam, Fetty Anggrainidini: Perkuat Iman, Jaga Persatuan
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Seorang Warga Sroyo Jateng Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Sapi Hibah dari Kementan

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.