Pemerintah Berencana Seimbangkan Jumlah Prodi Sosial dan STEM

Editor: Vini

Jumlah prodi
Ilustrasi. (Cici)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah tengah berkomitmen seimbangkan jumlah program studi (prodi) di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) dengan prodi sosial.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Amich Alhumami, menyampaikan rencana ini saat berbicara di Jakarta Selatan pada Selasa (10/12/2024).

“Setidaknya proporsional, jadi seimbang. Saat ini, kondisinya belum seimbang,” kata Amich.

Upaya Meningkatkan Prodi STEM

Amich menjelaskan, dalam tujuh tahun terakhir, pemerintah terus berusaha meningkatkan jumlah prodi STEM. Ia juga menekankan pentingnya pembaruan prodi agar lebih relevan dengan kebutuhan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Selain menambah prodi STEM, pembaruan program studi yang sesuai kebutuhan pasar kerja juga sangat penting,” tambahnya.

Moratorium Prodi yang Jenuh

Salah satu langkah yang akan diambil pemerintah adalah moratorium untuk prodi yang dinilai sudah jenuh dan menghasilkan terlalu banyak lulusan. Amich mencontohkan prodi ilmu pendidikan yang mencetak hingga 250.000-300.000 lulusan per tahun, serta beberapa prodi ilmu sosial lainnya.

“Kami perlu menyeimbangkan agar tidak terjadi kelebihan lulusan di satu bidang,” jelasnya.

Proteksi untuk Prodi Langka

Meski demikian, Amich menegaskan pemerintah tetap memberikan perhatian khusus pada prodi ilmu sosial humaniora yang langka dan minim peminat, seperti arkeologi, sejarah, dan sastra daerah.

“Ilmu-ilmu seperti arkeologi, sejarah, atau sastra daerah, termasuk filologi, harus diberi proteksi. Walaupun peminatnya sedikit, bidang ini sangat penting untuk negara,” ujar Amich.

Buka-Tutup Prodi Sebagai Hal Lumrah

Amich menekankan pembukaan dan penutupan prodi merupakan praktik yang umum dilakukan di perguruan tinggi di seluruh dunia. Langkah ini bertujuan menyesuaikan lulusan dengan kebutuhan pasar kerja dan dinamika ekonomi.

BACA JUGA: Rekomendasi Program Studi untuk Mendalami AI

Amich menjelaskan di berbagai negara, perguruan tinggi secara rutin melakukan pembukaan dan penutupan program studi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri serta perkembangan ekonomi di masing-masing negara.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mahasiswa UMM
Mahasiswa UMM Dorong Desa Kayu Kebek Jadi Desa Ramah Lingkungan
Preman memalak supir
Heboh! Sopir di Tasikmalaya Kena Palak Preman Hingga Rp700 Ribu
Nintendo-Switch-2-POPLINEID-1813297203
Mario Kart World Jadi Puncak Evolusi Game Balap, Nintendo Switch 2 Hadir sebagai Katalis
Mijia Refrigerator Cross Door 510L-KV-16_9-RGB (1)
Xiaomi Resmi Rilis Kulkas Pintar Mijia Cross Door 510L di Indonesia
Hyundai Palisade Hybrid
Ini Harga Hyundai Palisade Hybrid, Tenaga Padat!
Berita Lainnya

1

Live Streaming Jerman vs Prancis Duel Perebutan Juara 3 UEFA Nations League 2025 Selain Yalla Shoot

2

Link Live Streaming Portugal vs Spanyol Final UEFA Nations League 2025 Selain Yalla Shoot

3

Tambang Nikel Raja Ampat, Kementerian ESDM Sebut Tidak Menemukan Gangguan Lingkungan Signifikan?

4

Pengawasan Dilakukan, Kemenhut Siapkan Langkah Hukum Terkait Aktivitas Tambang di Raja Ampat

5

Diikat Kontrak Berdurasi Lima Tahun, Inter Milan Datangkan Luis Henrique dari Olympique Marseille
Headline
daging kurban dijual di bekasi - YouTube
Heboh! Daging Kurban "Dijual" Rp15 Ribu di Bantargebang Bekasi, Warga Protes
Bahlil penipu
Bahlil Diteriaki 'Penipu' di Bandara, Kok di Pulau Gag Beda Sambutan?
Marc Klok Sepakat Tetap Bersama Persib Sampai 2027
Marc Klok Sepakat Tetap Bersama Persib Sampai 2027
Timnas Indonesia
Sindiran Halus Lindswell Kwok Terkait Hadiah Jam Mewah untuk Timnas Indonesia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.