KAB. BANDUNG, TEROPONGEDIA.ID — Pemda Provinsi Jabar menyerahkan bantuan sebesar Rp103 juta bagi para korban banjir di Kabupaten Bandung.
Bantuan senilai Rp103 juta merupakan tahap pertama. Jika ada yang diperlukan lagi, Pemdaprov siap memenuhi.
Bantuan bagi korban banjir tersebut diserahkan Sekda Jabar Herman Suryatman diterima Sekda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, langsung di lokasi banjir, Ahad (9/3/2025).
“Ada pula barang- barang, logistik, dan apabila memerlukan bantuan lainnya kami siapkan, hari ini bukan hanya Kabupaten Bandung, kabupaten kita lainnya juga kami berikan atensi,” ujar Herman Suryatman.
Di Kabupaten Bandung, banjir menerjang tiga kecamatan yakni Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot. Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi selama sepekan terakhir. Ketinggian air bervariasi mulai dari semata kaki sampai sepinggang orang dewasa.
Banjir juga menyebabkan aktivitas warga terganggu. Seperti kemacetan lalu lintas berat di Jalan Terusan Bojongsoang – Baleendah arah Kota Bandung.
Herman mengatakan telah melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan para pihak. Hingga saat ini telah didirikan tenda pengungsian untuk warga terdampak.
Seperti misalnya di Kecamatan Baleendah telah disiapkan empat tenda. Sehingga dipastikan semua warga terdampak bisa mengungsi dengan aman.
“Yang jelas pemerintah memastikan semua warga dijamin keselamatan dan penghidupannya selama bencana ini,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Anak Istri Jadi Korban Banjir, Pria di Sukabumi Diamuk Warga Gegara Sibuk Jualan
Gibran Tinjau Langsung Lokasi Banjir Sukabumi
Sementara Sekda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mengucapkan terima kasih atas atensi Pemdaprov Jabar.
Ia juga mengungkap pihaknya siap menindaklanjuti mitigasi bencana dengan sejumlah langkah.
“Saya beserta jajaran siap melakukan beberapa aksi, pertama memastikan tenda evakuasi penduduk aman terlindungi. Kedua memastikan logistik aman, dan Ketiga memastikan evakuasi berjalan lancar,” kata Cakra.
Cakra mengatakan, Pemda Kabupaten Bandung sudah menggerakkan semua sumber daya untuk memastikan keamanan warga terdampak.
“Kekhawatiran kami masih ada penduduk yang bertahan (di rumah), sementara kita tidak tahu frekuensi atau tingkat hujan yang mungkin bisa membahayakan, maka perlu dukungan mulai dari camat, BPBD dan pihak lainnya,” ucap Cakra.
(TM)