Pemda KBB Klaim IPH Turun, Harga Bahan Pokok di Pasar Masih Tinggi

Penulis: Masnur

Pj Bupati KBB arsan latif
Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif . (Foto: Tri / Teropong Media)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengklaim jika Indeks Perkembangan Harga (IPH) sudah turun drastis ke angka minus 6,24 persen di awal pekan Desember 2023. Namun anehnya harga sembako terutama beras dan cabai-cabaian di pasar tradisional hingga kini masih tinggi.
Seperti terpantau di Pasar Tagog Padalarang, harga beras paling rendah Rp13.000 dan paling tinggi mencapai Rp14.500 per kilogram. Padahal, hari-hari biasa harganya kerap dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp11 ribu per kilogram.
Sementara harga cabai merah masih menyentuh Rp120.000 per kilogram, cabai rawit domba masih berkisar Rp100.000 – 110.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp50.000 per kilogram. Padahal, dalam kondisi normal harga cabai berkisar Rp30-50 ribu per kilogram.
Hal yang sama juga ditemui pada harga bawang merah dan putih yang merupakan komoditas sehari-hari. Bawang merah dijual Rp27 ribu per kilogram padahal saat normal Rp20 ribu per kilogram. Bawang putih Rp31 ribu per kilogram, sedangkan harga normal Rp25 ribu per kilogram.
“Sudah dua bulan terakhir harga cabai dan bawang tidak pernah turun, terus stoknya juga susah,” keluh salah seorang pedagang di Pasar Tagog Padalarang, Umar Saripudin, Kamis (14/12/2023).
Dia mengatakan akibat kenaikan harga itu membuat pendapatan pedagang turun karena modal untuk membeli barang meningkat, sementara pembelian lesu. Saat kondisi normal, cabai yang terjual bisa mencapai 15 kilogram per hari, tapi sekarang paling hanya 5 kilogram yang terjual per hari.
Distributor beras di Pasar Tagog Padalarang, Iwan mengatakan, kenaikan harga beras membuat pembelian turun drastis. Hal ini diperparah dengan adanya bantuan pangan bagi masyarakat sehingga masyarakat bawah jarang beli sudah sebulan terakhir.
“Sudah harga naik ada bantuan beras bagi masyarakat, jadi pembelian beras makin sepi,” ucapnya.
Kenaikan beras mulai terasa sejak 2 bulan terakhir. Disebabkan gagal panen dan musim kemarau panjang di beberapa daerah penghasil beras seperti Indramayu dan Karawang. Kondisi itu menyebabkan pasokan dan stok beras untuk penjualan menjadi berkurang.
“Kenaikan harga beras tahun ini terasa lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab selain lonjakan harga yang signifikan, kenaikan harga sekarang dibarengi penurun stok,” kata dia.
Sementara itu, Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif membenarkan bahwa masih ada kenaikan harga cabai dan bawang di pasaran. “Kami sedang mempersiapkan cara untuk mengintervensi ketersediaan dan stabilitas harga komiditas bawang, cabai, dan beras, agar IPH bisa dipertahankan,” harapnya.
(Tri/Masnur)
Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Timnas Indonesia
Elkan Baggott Tak Masuk Skuad Timnas Indonesia, PSSI: Fokus ke Klub
Jen Patricia
Niat Hati Ingin Bergaya ala Model, Kaki TikToker Jen Patricia Malah Nyangkut di Kolam
Cinta Laura Cannes 2025
Cinta Laura Curi Perhatian di Festival Film Cannes 2025
Alumni Unpas
Menang di Sony World Photography Awards 2025, Alumni Unpas Harumkan Nama Indonesia
Energi Angin Lepas Pantai
Kembangkan Energi Terbarukan, Indonesia Incar Pemanfaatan Angin Lepas Pantai
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Strategi Cost Leadership

3

Bobotoh Siap-Siap! Berikut Rute Perayaan Gelar Juara Persib

4

Suar Mahasiswa Jembatani Kolaborasi Teropong Media dan Unpas

5

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Klaim JHT Hingga Rp15 Juta Lewat Aplikasi JMO
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Manchester City vs Bournemouth Selain Yalla Shoot
Liverpool
Brighton Taklukkan Liverpool 3-2 di Stadion Amex
alex-rins-yamaha-factory-racin
Alex Rins: Pengurangan Kapasitas Mesin Bukan Solusi Instan untuk Keselamatan MotoGP
PeduliLindungi Diretas Akun Judol
PeduliLindungi Diretas Akun Judol, Pemerintah Kecolongan Lagi!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.