BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh telah memicu gelombang ketegangan dan spekulasi di Timur Tengah.
Serangan yang dilaporkan dirancang dan dilaksanakan oleh Israel dengan dukungan Amerika Serikat ini, memicu kecaman keras dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Menurut IRGC, serangan ini menggunakan proyektil jarak dekat dengan hulu ledak seberat sekitar tujuh kilogram yang menyebabkan ledakan dahsyat.
BACA JUGA: Diduga Mencekal Berita Duka Ismail Haniyeh, Turki Blokir Instagram
Melansir Anadolu, IRGC menyebut serangan ini sebagai “kejahatan teroris” dan bersumpah akan memberikan “hukuman berat.” Dalam pernyataannya, IRGC mengklaim bahwa serangan ini melibatkan penembakan proyektil jarak dekat yang ditembakkan dari luar tempat Haniyeh menginap.
Mereka juga menambahkan bahwa darah Haniyeh akan dibalaskan, dan Israel akan menerima respons tegas pada waktu, tempat, dan cara yang tepat.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengutuk keras pembunuhan ini dan menyatakan bahwa Iran berkewajiban untuk membalas kematian tamunya yang terhormat.
Ia juga menjanjikan hukuman berat bagi pelaku serangan. Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, turut mengutuk serangan tersebut dan berjanji untuk mempertahankan integritas teritorial, kehormatan, dan martabat negaranya.
Sebagai organisasi yang dipimpin oleh Haniyeh, Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pembunuhan ini. Mereka menyebutnya sebagai tindakan pengecut dan menyatakan bahwa darah Haniyeh tidak akan sia-sia.
Hamas berjanji akan melanjutkan perjuangan mereka melawan Israel dengan lebih kuat lagi.
Sebelumnya, sebuah serangan misterius terjadi di kediaman Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran. Haniyeh, yang berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, tewas dalam serangan tersebut bersama pengawal pribadinya.
(Saepul/Budis)