JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pengerjaan pagar pada salah satu sekolah di wilayah Bekasi harus tertunda lantaran didatangi oleh anggota ormas, viral di media sosial. Tepatnya, peristiwa itu terjadi di SDN 01 Setialaksana di Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.
Dalam video yang dilihat dari akun Instagram @fakta.indo, seorang pria berbaju hitam yang mengaku sebagai putra daerah menanyakan soal pembangunan.
Bahkan, pria yang dinarasikan anggota ormas itu juga meminta uang kepada pihak kontraktor yang mengenakan kemeja kotak-kota berwarna putih.
Pihak dari kontraktor menanyakan kepada ormas itu, mengenai alasan kuat tentang pelarangan pembangunan yang diklaim harus izin pada kawasan setempat.
“Kalau emang pekerjaan ini distop dan dihentikan, dasarnya apa, kejelasannya apa,” tanya kontraktor pada anggota ormas itu.
Lalu, ormas itu menjawab, alasan pelarangan lantaran tidak ada plang pembangunan. Selain itu, ia berdalih bahwa, seharusnya harus ada APBD maupun APBN untuk kawasan setempat.
“Yang pertama, papan pembangunan nggak dipasang dari awal. Itu proyek, harus ada APBD dan APBN keterlibatannya untuk lingkungan,” kata anggota ormas.
BACA JUGA:
Viral! Aktivis Mau Bersihin Sampah di Bantaran Kali Bekasi, Harus Izin Ormas?
Meski anggota ormas itu terlihat emosi, pihak kontraktor nampak santai dalam menghadapi komplen dengan dalih untuk keperluan putra daerah.
Dalam slide video kedua, pihak kontraktor harus menyetop proyek lantaran tidak diberi izin oleh anggota ormas itu.
Ia juga menunjukkan dan menanyakan anggota-anggota ormas yang menghentikan proyek pembangunan pagar SDN 01 Setialaksana.
Lantas, video itu pun menuai atensi komentar dari netizen dengan kalimat yang beragam.
“Tiap hari ada aja berita ormas, klok nggak masalah makanan, masalah uang,” kata komentar akun @ac**********in*
“Baru jadi putra wilayah aja begini, gmn kalau jadi putra presiden, matahari mau distop juga kali harus ada ijin terbit tenggelam ahahaha,” celetuk komentar akun @yez***********
“Karang taruna jaman gw perasaan cuma ngurusin lomba 17an, kerja bakti, bukber, & panitia halal bihalal. Ini kok sekarang jadi mafia wilayah ya?,” timpal netizen lain mengakhiri.
(Saepul)