Kalau Ingin Menjatuhkan Pemerintahan ini, Pukul Dasco-nya. Itu Sebuah Kesimpulan Dari Kecermatan Berfikir. Sebuah Pandangan Dari Ketajaman Mata. Dan Sebuah Strategi Dari Keefisienan Bertindak. Tapi Jadikan Itu Challenges Untuk Tumbuh Membesar Dan Menguat.
Harus diakui sangat sulit memimpin negara sebesar dan seluas Indonesia. Dengan sukunya yang banyak, tersebar dipisahkan oleh banyak pulau, yang secara otomatis memiliki banyak harapan. Bila tidak ditampung, dapat berubah menjadi perlawanan. Sehingga butuh seseorang yang mampu menjalankan diplomasi sipil dengan cara mengayomi.
Tampak orang-orang terdekat Prabowo sulit menjalankan tugas tersebut. Karena membutuhkan kecerdasan, keikhlasan, kesabaran menemui satu persatu koalisi maupun oposisi serta tokoh-tokoh masyarakat. Bekerja keras dengan rendah hati, tidak jumawa karena sedang memimpin. Memiliki intelektual, wawasan, pengalaman dan yang terpenting bisa diterima semua pihak. Pekerjaan ini mungkin hanya bisa dijalankan oleh seseorang yang humble dan fleksibel, Prof. Sufmi Dasco Ahmad. Karena sepanjang perjuangan nya sejak di Gerindra, saya melihat Prof. sufmi Dasco bersama Prabowo secara kedekatan dan inner circle -nya. Saya melihat hanya Prof. Sufmi Dasco yang banyak berinisiatif menjadi garda terdepan Pak Prabowo bahkan bisa dikatakan sebagai pemain jangkar dalam sepakbola.
Seorang pemain politik yang berperan sebagai penghubung antara lini depan, lini tengah dan lini belakang. Menjaga keseimbangan tim. Mencegah serangan lawan. Membantu serangan ke depan. Dan mengatur tempo permainan. Prof. Dasco memiliki ketahanan fisik, visi bermain dan fokus pada tujuan yaitu, kemenangan tim. Bukan kejayaan pribadi.
Sehingga ketika banyak serangan terhadap Prof. Dasco dari pihak eksternal, saya memaklumi. Dan saya mengangkat jempol terhadap pihak luar yang menyerang pemerintahan saat ini dengan menyerang Prof. Dasco. Itu berarti matanya jeli melihat dimana letak titik kekuatan lawan yang sebenarnya.
Sedangkan serangan terhadap Prof. Dasco dari pihak internal, saya sungguh prihatin. Bukankah tidak boleh kebencian itu didasarkan pada iri hati karena kehebatan teman. Bila hal itu dibiarkan maka terjadi persaingan yang tidak sehat. Akan membuat kerapuhan tim. Berujung pada keterpurukan yang memalukan. Dan kekalahan yang tidak perlu.
Biarkan pihak luar mengatakan kalau ingin menjatuhkan pemerintahan ini, pukul Dasco-nya. Itu sebuah kesimpulan dari kecermatan berfikir. Itu sebuah pandangan dari ketajaman mata. Dan itu sebuah strategi dari keefisienan bertindak.
Namun pihak di dalam Partai maupun di pemerintahan saat ini harus tetap solid. Bergerak sesuai komando dari Komandan. Berimprovisasi sesuai dengan posisi dan tugasnya masing-masing. Serta bekerja sesuai visi untuk Indonesia maju. Sebuah cita-cita luhur yang dikehendaki seluruh rakyat untuk segera direalisasikan.
Hari ini memang Prof. Dasco menjadi pemain kunci dari tim. Target lawan untuk dijatuhkan. Bidikan kawan untuk ditarik keluar. Incaran untuk diambil tim lain. Namun dengan perhatian musuh yang terfokus ke Prof. Dasco, seharusnya bisa menjadi keuntungan. Karena pemain-pemain lain menjadi dapat bergerak bebas untuk dikemudian hari juga dapat menjadi pemain kunci.
Jadikan serangan terhadap Prof. Dasco sebagai sebuah tantangan. Suatu usaha yang memerlukan upaya besar untuk diatasi. Ini adalah sebuah challenges bagi pemerintahan Prabowo untuk tumbuh, membesar dan menguat. Lalu selanjutnya adalah sejarah yang dituliskan dengan tinta emas.
Penulis:
Ketua Forum Kajian Demokrasi Indonesia (FOKDEI) Syamsul Rizal Hasdy, S.H.
**Disclaimer : Pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan resmi dari institusi/organisasi/perusahaan