BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — DPD PDIP Jawa Barat menargetkan kemenangan Pilkada di 18 daerah. Karena, sebagian besar kepala daerah yang diusung adalah petahana.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono menyebut dari 18 daerah itu, 12 di antaranya menempati posisi bupati dan wali kota, sementara enam lainnya sebagai wakil.
“Total 18 daerah kita targetkan menang. Itu minimalnya menang di 18 daerah tersebut,” katanya.
Mayoritas calon bupati dan wali kota serta wakilnya yang diusung PDIP, kata Ono, adalah petahana.
“Salah satunya Cianjur, kita usung Herman Suherman. Ada juga eks petahana yang sudah dua periode, tapi menyiapkan kader berikutnya,” ucapnya.
Ono juga mengatakan pihaknya sudah melakukan konsolidasi pemenangan Pilkada di setiap wilayah Jawa Barat.
“Yang belum itu hanya di Kabupaten Purwakarta, menyisakan satu saja. Yang lain sudah dikeluarkan surat tugas dalam pemenangan Pilkada,” ujarnya.
Dia mengatakan, pemenangan di daerah akan turut menopang pemenangan di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Ono Surono diusung oleh PDIP untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat.
“Insya Allah akan menopang pemenangan di Pilgub,” tutur dia.
Calon Pendamping Ridwan Kamil
Sebelumnya, nama Ono Surono jadi salah satu dari lima nama yang potensial menjadi pendamping RK dalam Pilkada Jawa Barat 2024. Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1 MQ Iswara mengatakan, nama-nama tersebut muncul karena adanya komunikasi bersama beberapa partai.
“Kita berkomunikasi dengan hamper semua partai dan beberapa partai itu secara eksplisit menyodorkan nama,” kata Iswara.
“Jika RK menjadi calon gubernur dari Golkar, mereka menawarkan atau mengusulkan wakilnya,” sambungnya.
Sejauh ini, ada lima nama yang sedang dipertimbangkan untuk jadi pendamping Ridwan Kamil yakni Ono Surono, Uu Ruzhanul Ulum, Bima Arya, Desy Ratnasari, hingga Haru Suandharu.
BACA JUGA: Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jabar
Iswara mengatakan, salah satu pertimbangan dalam menentukan pasangan RK adalah dengan melihat elektabilitas. Dalam waktu dekat, kelima nama itu akan disimulasikan dalam survei internal yang dilakukan Golkar. Nantinya, sosok dengan elektabilitas tertinggi berpotensi untuk diusung.
(Kaje/Usk)
