JAKARTA,TM.ID : Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI), Frengky Ong, memiliki harapan agar klub esport dapat mencatatkan sahamnya di bursa saham.
Menurutnya, salah satu cara untuk melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) adalah dengan berpartisipasi dalam Liga Esports Nasional.
Frengky menjelaskan bahwa klub yang hanya berpartisipasi dalam turnamen yang diselenggarakan oleh penerbit game atau yang disebut sebagai “liga eksklusif” tidak akan mendapatkan akreditasi dari negara.
“Nanti yang bisa IPO adalah yang di liga nasional, liga eksklusif tidak bisa go public, cari investor pun antara teman per teman, tapi tidak bisa secara profesional,” kata Frengky dalam diskusi terbuka bersama komunitas yang digelar di kantor PB ESI, Jakarta, Senin (26/6/2023) malam.
Harapan untuk melantai di bursa saham ini terinspirasi dari kesuksesan klub sepak bola Bali United yang menjadi juara Liga 1 2021. Frengky berharap klub esport dapat bertahan dan menjadi lebih kuat secara finansial melalui IPO.
“Kami ingin tim-tim ini bertahan dan bisa survive dengan terakreditasi oleh negara. Dari sisi investor, ini akan memudahkan karena klub telah mendapatkan akreditasi dari negara.” katanya.
Salah satu klub esport, Dewa United, juga mendukung adanya Liga Esports Nasional. Tommy Hermawan Lo, pemilik klub yang baru saja bergabung dalam kompetisi Mobile Legends Professional (MPL) Indonesia Season 12, melihat liga nasional sebagai cara untuk menemukan bakat-bakat baru.
“Saya mewakili Dewa United, kita masuk MPL berusaha untuk mendorong semua ekosistem yang ada. Dengan masuk MPL kita melihat itu adalah masuk ke komunitas yang sudah ada, sudah terbentuk sebelumnya,” kata Tommy.
“Masalah Liga Nasional yang akan dijalankan, saya melihat ini adalah kompetisi yang bisa menumbuhkan atlet-atlet baru, contohnya anak-anak kampung di jalan, bukan untuk merusak ekosistem yang ada.” ucapnya.
Tommy juga menyatakan kesiapannya untuk mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh PB ESI untuk klub-klub yang berpartisipasi dalam liga nasional. Salah satu peraturan tersebut adalah transparansi dalam pengelolaan klub, termasuk menunjukkan laporan rekening klub dan kontrak atlet, agar klub dapat mendapatkan akreditasi dari negara.
“Hal yang positif adalah di mana lagi anak-anak bangsa bisa berkompetisi dan memperoleh popularitas sehingga menghasilkan bakat-bakat baru. Ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang sudah ada, tetapi juga bagi yang lain.” pungkasnya.
BACA JUGA: Tim Esports Dewa United Siap Bersaing di MPL ID Season 12
(Budis)