BANDUNG,TM.ID: Pasukan Houthi Yaman pada selasa menyatakan turun ke medan perang Israel-Hamas. Bahkan mereka mengaku meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel. Yahya Saree, juru bicara militer Houthi mengatakan bahwa kelompoknya meluncurkan rudal balistik dan drone ke Israel.
Selain itu dia juga berjanji akan membantu Palestina dengan meluncurkan lebih banyak lagi.
“Houthi telah meluncurkan rudal balistik dan drone ke arah Israel dalam jumlah besar, dan akan ada lebih banyak serangan serupa yang akan terjadi untuk membantu Palestina meraih kemenangan,” kata Saree.
Pernyataan ini membuktikan luasnya jangkauan perang Israel-Hamas. Pusat kekuasaan Houthi di Sanaa berjarak lebih dari 1.000 mil dari Gaza. Dia juga menambahkan bahwa mereka sudah melakukan 3 kali serangan pada Israel.
Pengakuan tersebut mengonfirmasi bahwa pasukan Houthi ada di balik drone pada 28 Oktober yang mengakibatkan ledakan di Mesir dan insiden 19 Oktober di mana angkatan laut AS mencegat tiga rudal jelajah.
BACA JUGA: Negosiasi Perdamaian Yaman dengan Arab Saudi, Houthi Unjuk Aksi Parade Militer
Siapakah Pasukan Houthi?
Houthi merupakan bagian dari Poros perlawanan yang mendukung Palestina sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober lalu. Kelompok ini membentuk satuan baru. Mereka telah menunjukkan kemampuannya melalui drone dan rudal selama perang Yaman dalam serangan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Saree juga menyebutkan bahwa negara Israel adalah penyebab dari segaala ketidakstabilan di Timur Tengah. Aksi negara ini dianggap sudah memperluas lingkaran konflik di kawasan tersebut.
“Lingkaran konflik diperluas karena kejahatan yang terus berlanjut. Kelompok Houthi akan terus melancarkan serangan sampai agresi Israel berhenti,” ungkap Saree.
Jalur penerbangan paling cepat bagi drone atau rudal yang Yaman luncurkan melewati Arab Saudi bagian barat dekat Laut Merah sebelum terbang di atas Yordania dan masuk ke Israel.
Yaman dan Arab Saudi telah menikmati lebih dari satu tahun keadaan tenang berkat perdamaian yang dipimpin PBB. Kedua pihak juga rutin mengadakan pembicaraan agar keluar dari perang.
(Kaje/Usamah)