BANDUNG, SUAR MAHASISWA — Seorang pedagang tempe dan tahu melayani pembeli di pasar tradisional yang ramai di tengah hiruk-pikuk aktivitas ekonomi rakyat. Transaksi sederhana ini mencerminkan denyut nadi ekonomi kerakyatan yang tetap bertahan di tengah gempuran pasar modern. Pasar tradisional tidak hanya menjadi pusat perputaran uang, tetapi juga ruang interaksi sosial dan keberdayaan UMKM lokal.
(Fathul Habib Sholeh/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)