BANDUNG, SUAR MAHASISWA AWARDS –Mendaki gunung bukan sekadar aktivitas fisik, tapi juga pengalaman menyatu dengan alam. Bagi kamu yang baru ingin mencoba, penting untuk tahu bahwa pendakian perlu persiapan khusus. Tanpa perencanaan yang matang, perjalanan bisa jadi melelahkan atau bahkan membahayakan. Berikut beberapa hal yang sebaiknya dipahami sebelum berangkat.
Persiapan Fisik dan Mental Itu Penting
Mendaki membutuhkan tenaga ekstra. Jalur terjal, cuaca yang tidak menentu, dan beban bawaan bisa membuat tubuh cepat lelah. Agar kuat sampai puncak, sebaiknya kamu mulai membiasakan diri dengan aktivitas fisik seperti lari, naik-turun tangga, atau bersepeda beberapa minggu sebelum mendaki. Mental juga harus siap—ada kalanya lelah, bosan, atau tergoda untuk menyerah di tengah jalan.
Bawa Perlengkapan yang Memadai
Barang bawaan saat mendaki harus mencukupi kebutuhan, tapi tetap ringan dibawa. Beberapa perlengkapan penting antara lain:
- Jaket tebal dan sleeping bag untuk menghindari hipotermia
- Sepatu gunung yang tidak licin dan nyaman dipakai
- Senter kepala, tongkat trekking, jas hujan, dan peluit
- Kotak P3K dan obat pribadi
- Perbekalan makanan dan air secukupnya
- Kantong sampah agar tetap menjaga kebersihan alam
Kalau merasa repot membawa semuanya sendiri, kamu bisa mempertimbangkan menyewa alat atau memakai jasa porter lokal.
Kenali Jalur yang Akan Dilewati
Setiap gunung punya jalur pendakian dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Sebelum mendaki, pelajari dulu jalurnya dan sesuaikan dengan kemampuan kamu. Jangan memaksakan diri mengambil jalur ekstrem kalau belum punya cukup pengalaman. Kalau perlu, gunakan bantuan guide agar perjalanan lebih terarah.
Pilih Waktu yang Tepat
Musim kemarau adalah waktu paling ideal untuk mendaki gunung, yaitu sekitar April sampai Oktober. Di musim hujan, jalur cenderung licin dan berbahaya karena potensi longsor. Sebaiknya kamu juga rutin memantau cuaca beberapa hari menjelang pendakian untuk menghindari risiko.
Perhatikan Keamanan Selama Pendakian
Beberapa insiden pendakian yang belakangan ini terjadi menunjukkan pentingnya keselamatan. Supaya tetap aman:
- Jangan mendaki sendirian
- Selalu lewat jalur resmi
- Ikuti prosedur pendaftaran dan briefing
- Waspadai kabut tebal atau hujan lebat
- Jangan meninggalkan kelompok
Dengan begitu, risiko bisa ditekan dan pendakian jadi lebih tenang.
Jaga Etika Selama di Gunung
Menikmati alam harus dibarengi dengan sikap bertanggung jawab. Jangan meninggalkan sampah, jangan memetik tumbuhan liar, dan hindari membuat api unggun sembarangan. Pendaki yang baik adalah yang bisa pulang tanpa merusak lingkungan.
Intinya, mendaki gunung adalah soal kesiapan dan kesadaran. Bukan cuma tentang mencapai puncak, tapi juga bagaimana kita menghargai alam dan menjaga diri selama prosesnya. Dengan persiapan yang tepat, pendakian bisa jadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan.
(Azzahra Amelia Putri/Universitas Indoensia Membangun)