Padi dengan Teknologi Salibu Setahun Bisa 5 Kali Panen, Kok bisa?

Penulis: Aak

panen raya
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin pantau pengembangan padi Salibu di Kabupaten Bandung. (Foto: Humas Jabar)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Budidaya padi dengan teknologi Salibu diklaim dapat meningkatkan produksi sekaligus menjaga ketahanan pangan.

Demikian disampaikan Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin dalam kegiatan Panen Padi Gembira Salibu di Laboratorium Pokja Agraria Gerakan Pilihan Sunda, Kabupaten Bandung, Sabtu (13/1/2024).

Bey mengatakan bahwa teknologi salibu dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga ketahanan pangan.

Pasalnya, teknologi salibu dapat membuat penanaman lebih efisien serta menambah jumlah panen dalam satu tahun.  Hal itu tidak dapat dijangkau dengan model penanaman konvesional.

“Di mana dalam satu tahun bisa minimal lima kali panen bahkan bisa jadi tujuh kali panen,” terang Bey.

Bey menjelaskan, beberapa kelebihan lain dari budidaya padi berbasis teknologi ini adalah mengurangi biaya produksi, umur panen lebih cepat, dan hasil panen yang besar.

BACA JUGA: Mentan Amran Targetkan Produksi Padi dan Jagung usai El Nino

Untuk diketahui, Salibu adalah inovasi teknologi untuk memacu produktivitas atau peningkatan produksi.

Pada budidaya padi salibu ada beberapa faktor yang berpengaruh, seperti:

  1. Tinggi pemotongan batang sisa panen;
  2. Varietas;
  3. Kondisi air tanah setelah panen,
  4. Pemupukan.

Padi salibu merupakan tanaman padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen ditebas atau dipangkas, di mana tunas akan muncul  dari buku yang ada di dalam tanah.

Tunas ini akan mengeluarkan akar baru, sehingga suplay hara tidak lagi bergantung pada batang lama. Tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah biasa.

Itulah yang membuat pertumbuhan dan produksi padi Salibu lebih tinggi dibandingkan tanaman pertama (ibunya).

Berikut beberapa keunggulan bertanam padi dengan teknologi Salibu:

1. Biaya Produksi Lebih Hemat

Biaya produksi padi akan jauh menurun sampai 40 persen, tetapi produksi meningkat, karena penghematan dalam pengolahan tanah, penanaman, dan penggunaan bibit.

Sebagai ilustrasi, apabila dalam setahun lima kali panen, di mana satu kali panen menghasilkan 7 ton, berarti lima kali panen bisa menghasilakn 35 ton.

“Kalau yang cara konvensional, paling banyak itu tiga kali dalam satu tahun panen dan satu kali panen paling lima sampai enam ton,” ujar Bey.

Cara tanam konvesional juga diperberat dengan biaya prduksi yang pastinya akan lebih mahal, karena setiap panen mesti ada proses lagi untuk penanaman dan sebagainya.

“Kalau ini (salibu) setelah panen, sudah tinggal ditanam saja,” katanya.

2. Umur penanaman Lebih Singkat

3. Kebutuhan Air Lebih Hemat

4. Kemurian Genetik Lebih Terpelihara.

Karena itu, Bey mendorong Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) untuk memperluas penerapan budi daya padi teknologi salibu, termasuk menyosialisasikannya kepada penyuluh.

Kata Bey, Pemda Provinsi Jabar melalui DTPH Jabar terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Budi daya padi teknologi salibu dapat menjadi salah satu upayanya.

“Nanti Bapak Kadis (DTPH) akan melakukan sosialisasi atau semacam pelatihan kepada penyuluh,” tutur Bey.

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Persib Ingin Hasil Terbaik Sebelum Pemusatan Latihan Ke Luar Negeri
Tatap Piala Presiden, Persib Ingin Hasil Terbaik Sebelum Pemusatan Latihan Ke Luar Negeri
Persib Bandung
Persib Bandung Resmi Lepas 8 Pemain, Termasuk Ciro Alves dan Tyronne del Pino
Fadli Zon Raja Ampat
Fadli Zon Dukung Stop Tambang di Raja Ampat, Apa Upayanya?
One Piece 1151
One Piece 1151 Siap Rilis 8 Juni, Cek Spoilernya!
Setelah Pergi Dari Persib, Gervane Kastaneer Makin Gacor Bersama Timnas Curacao
Setelah Pergi Dari Persib, Gervane Kastaneer Makin Gacor Bersama Timnas Curacao
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Artbound, Metode Pendidikan Karakter Berbasis Seni dan Budaya

3

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 

4

Isu Isack Hadjar Promosi ke Tim Utama Red Bull Bisa Jadi Penghambat Karir di Formula 1

5

Harganya Hampir Rp 200 Juta? Pemain Timnas Dapat Hadiah Jam Rolex dari Prabowo
Headline
Erwin Sembelih Sapi Kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung: Ini Amanah yang Penuh Makna 
Erwin Sembelih Sapi Kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung: Ini Amanah yang Penuh Makna 
Persib Resmi Melepas Satu Striker Asingnya 
Persib Resmi Melepas Satu Striker Asingnya 
Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik
Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik
Warga Diminta Pilah Sampah Selama Libur Iduladha
Bandung Tanpa TPS, Warga Diminta Pilah Sampah Selama Libur Iduladha

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.