BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seiring bertambahnya usia, seseorang seringkali mengalami mengalami perubahan, termasuk pikun atau demensia.
Pikun atau demensia terjadi akibat gangguan pada fungsi sel saraf otak, yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Lalu, apa saja penyebab dari pikun?
Demensia terjadi akibat berbagai kondisi yang mengganggu sel saraf otak. Penuaan menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan fungsi otak.
Gejalanya beragam, mulai dari lupa meletakkan barang, melupakan janji, hingga kesulitan mengenali anggota keluarga. Selain faktor usia, beberapa kondisi medis juga dapat memicu demensia.
Berikut ini adalah sejumlah daftar penyebab pikun yang perlu anda waspadai.
Penyebab Pikun atau Demensia
1. Cedera Kepala
Cedera kepala serius bisa terjadi akibat kecelakaan mobil, terjatuh, atau benturan keras. Dampak cedera kepala terhadap fungsi kognitif bergantung pada tingkat keparahan dan area otak yang terdampak. Beberapa efek yang berhubungan dengan demensia meliputi:
- Gangguan Memori: Cedera pada area memori dapat menghambat kemampuan mengingat dalam jangka panjang.
- Gangguan Pemrosesan Informasi: Cedera dapat memperlambat kemampuan otak dalam memahami informasi dan mengambil keputusan.
- Gangguan Konsentrasi: Cedera kepala bisa membuat seseorang sulit fokus dalam menyelesaikan tugas.
- Perubahan Perilaku: Orang yang mengalami cedera kepala cenderung lebih impulsif dan mengalami perubahan suasana hati.
- Gangguan Motorik: Koordinasi dan keseimbangan dapat terganggu, meningkatkan risiko terjatuh.
2. Kekurangan Vitamin B
Vitamin B berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 (kobalamin) dan asam folat (vitamin B9) dapat menyebabkan gangguan neurologis dan meningkatkan risiko demensia.
Menjaga asupan nutrisi menjadi langkah penting untuk mencegah defisiensi vitamin B. Konsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti daging, ikan, produk susu, dan telur serta asam folat dari sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi mengalami defisiensi.
3. Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif menyebabkan kerusakan progresif pada jaringan tubuh, termasuk otak dan sistem saraf. Beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan demensia antara lain:
- Alzheimer
- Parkinson
- Huntington
- Demensia Lewy Body
- Demensia Frontotemporal
4. Infeksi Otak
Infeksi pada otak dapat menyebabkan peradangan yang merusak jaringan saraf dan mengganggu fungsi kognitif. Sistem imun tubuh yang bereaksi terhadap infeksi bisa mengganggu komunikasi antar sel saraf, memengaruhi memori serta kemampuan berpikir.
5. Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, termasuk otak. Jika peradangan terjadi di otak, kemampuan kognitif bisa terganggu. Beberapa penyakit autoimun yang berdampak pada fungsi otak meliputi:
- Lupus Sistemik
- Penyakit Radang Otak (Encephalitis)
- Multiple Sclerosis (Sklerosis Multipel)
Peradangan akibat penyakit autoimun bisa menyebabkan kerusakan sel saraf dan gangguan komunikasi antar sel saraf, yang berujung pada gangguan memori, kesulitan konsentrasi, serta perubahan suasana hati.
BACA JUGA: Tanda Pikun Berkaitan dengan Gangguan Tidur?
Itulah sejumlah penyebab pikun yang perlu anda waspadai. Selain faktor usia, ternyata pikun juga bisa terjadi karena sejumlah faktor lainnya.
(Virdiya/Aak)