Nvidia Peringatkan Dominasi AI AS Terancam, China Disebut Kian Mendekat

Penulis: Budi

Jensen Huang Nvidia
Jensen Huang. (Instagram/techcentral)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – CEO Nvidia, Jensen Huang, memperingatkan bahwa China hanya terpaut sedikit dari Amerika Serikat dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Dalam pernyataannya baru-baru ini, Huang menyebut bahwa persaingan antara kedua negara dalam bidang AI semakin ketat dan merupakan perlombaan jangka panjang.

“China hanya tertinggal sedikit. Ini bukan persaingan singkat, tapi maraton,” ujar Huang kepada media, dikutip Jumat (2/5/2025).

Nvidia, perusahaan produsen chip AI terkemuka di dunia, saat ini menghadapi tantangan akibat kebijakan pemerintah AS yang membatasi ekspor chip canggih ke sejumlah negara, termasuk China.

Larangan pengiriman chip AI terbaru Nvidia, H20, diperkirakan berpotensi menimbulkan kerugian hingga USD 5,5 miliar bagi perusahaan.

Di tengah pembatasan tersebut, Huawei disebut-sebut sebagai kekuatan besar baru dari China. Perusahaan itu tengah mengembangkan chip AI buatan sendiri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Baca Juga:

Kehadiran Chip ARM AMD-NVIDIA untuk PC Ancam Dominasi Qualcomm

Huang mengakui bahwa Huawei memiliki kemampuan kuat dalam komputasi dan teknologi jaringan, dua aspek penting dalam pengembangan AI.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Huawei menunjukkan kemajuan signifikan,” kata Huang.

Lebih lanjut, Huang menyarankan agar pemerintah AS fokus pada penguatan sektor teknologi dalam negeri alih-alih memperketat pembatasan.

Menurutnya, langkah-langkah seperti pelarangan penjualan chip justru bisa merugikan posisi Amerika Serikat dalam kompetisi global AI.

Sebagai bentuk respons atas tantangan tersebut, Nvidia berencana membangun infrastruktur AI senilai USD 500 miliar di AS selama lima tahun ke depan. Perusahaan juga berencana memproduksi perangkat AI secara lokal, termasuk melalui kerja sama perakitan server AI dengan Foxconn di Houston, Texas.

“Saya yakin dengan sumber daya dan semangat nasional, kita bisa memproduksi perangkat AI di dalam negeri,” ujar Huang.

Meskipun kebijakan ekspor AS bertujuan untuk membatasi pengaruh teknologi China, situasi ini justru membuka peluang bagi negara-negara pesaing untuk memperkuat posisinya.

Dengan China yang semakin agresif dalam pengembangan AI, dominasi teknologi AS kini menghadapi ujian serius di panggung global.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Harga Minyak Dunia
Kabar Penutupan Selat Hormuz Buat Harga Minyak Dunia Naik, Tertinggi Sejak Januari
honda step wgn
Honda STEP WGN e:HEV Siap Pamer di GIIAS 2025, Nissan Serena Wajib Waspada!
Wuling Bingo s
Wuling Pamerkan Desain Bingo S, Harga Tak Kuras Kantong!
CHERY C5
Chery Siapkan C5 Gantikan Omoda 5, Apa Bedanya?
anak siksa ibu
Pengakuan Ibu Usai Disiksa Anak, Tak Dituruti Uang Rp 30 Ribu Berbuah Memar!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

PLN Majalaya Kota Gelar Program Pemasaran Keliling di Kecamatan Paseh, Jangkau 51 Pelanggan Baru

3

Ruang Inovatif untuk Anak Muda Solo Raya: Forum Eigerian Pertama Resmi Diluncurkan Perdana!

4

Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot

5

Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Headline
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
marc_marquez-SvUt_large
Dominasi Ducati di Mugello, Marc Marquez Kian Tak Terbendung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.