NU Bekasi Kecam Kebijakan KDM Soal Penyerahan Ijazah Sukarela

Penulis: Aak

KDM penyerahan ijazah sukarela
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (Pemprov Jabar)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BEKASI, TEROPONGMEDIA.ID — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi menyampaikan protes keras terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), yang mewajibkan sekolah menyerahkan ijazah secara sukarela kepada siswa.

Protes ini disampaikan dalam forum audiensi di Kantor DPRD Jawa Barat, dihadiri perwakilan PCNU, RMI-NU, Forum Pondok Pesantren, Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), serta sejumlah pengasuh pesantren. Audiensi tersebut diterima pimpinan DPRD Jabar Acep Jamaludin dan anggota fraksi PKB Rohadi.

Ketua PCNU Kabupaten Bekasi KH. Atok Romli Mustofa mengecam kebijakan KDM tersebut, yang menyebutnya sebagai bentuk kedzaliman yang tidak memihak pesantren.

“Kebijakan ini sangat menyedihkan dan menimbulkan keresahan, khususnya di kalangan pesantren, karena tidak melalui kajian komprehensif, melainkan spontanitas dan intimidatif,” ujar KH Atok Romli, mengutip Antara, Kamis (22/5/2025).

Kebijakan itu juga disertai ancaman, di mana pesantren atau sekolah yang menolak tidak akan menerima bantuan Program Pendidikan Menengah Universal (BPMU) hingga berpotensi dicabut izin operasionalnya.

Menurutnya, dampak bagi pesantren sangat serius, baik dalam jangka pendek maupun panjang, mengingat pesantren tidak hanya menyelenggarakan pendidikan formal, tetapi juga pembinaan santri selama 24 jam.

Ia mengutip teori kebutuhan Abraham Maslow, menjelaskan bahwa pesantren telah memenuhi kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, hingga aktualisasi diri santri tanpa memandang status sosial.

“Biaya besar dikeluarkan pesantren secara mandiri, berbeda dengan sekolah negeri yang dibiayai pemerintah,” tegasnya.

BACA JUGA

Dedi Mulyadi Santai Tanggapi Walk Out PDIP di Sidang Paripurna

Gubernur Dedi Mulyadi Sambangi KPK, Ada Apa?

Ancaman Gulung Tikar

KH. Kholid, Pengasuh Pondok Pesantren Yapink Pusat, menegaskan bahwa pesantren telah berkontribusi bagi pendidikan Indonesia bahkan sebelum negara ini berdiri. Kebijakan ini, menurutnya, akan menghambat pengelolaan pesantren dalam jangka pendek, karena banyak alumni yang menuntut ijazah tanpa memenuhi kewajiban finansial.

“Banyak pesantren di Bekasi yang menanggung utang hingga Rp1-1,7 miliar akibat alumni tidak melunasi biaya pendidikan. Jika dipaksa menyerahkan ijazah tanpa syarat, pesantren bisa kolaps,” ungkapnya.

Dampak jangka panjang yang lebih mengkhawatirkan adalah degradasi akhlak. “Santri tidak lagi memiliki takdzim (hormat) kepada guru dan pesantren. Pemerintah seolah mengadu domba santri dengan lembaga pendidikannya,” kritik KH. Kholid.

Ketua BMPS Kabupaten Bekasi H. M. Syauqi menambahkan, kebijakan ini tidak partisipatif dan berpotensi merusak sistem pendidikan. “Pemerintah hanya menyediakan 25-35% pendidikan gratis melalui sekolah negeri. Selebihnya, pesantren dan swasta yang menopang. Apakah negara sudah mampu menggantikan peran itu?” tanyanya.

Mereka mendesak Gubernur Jabar merevisi kebijakan atau memberikan pengecualian bagi pesantren. “Kami berharap DPRD mendorong solusi konkret agar pesantren tidak menjadi korban,” pungkas Syauqi.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pencuri warung Punclut - Instargram Lembang News jpg
2 Pemuda Ngutil Toko 24 Jam di Punclut Bandung Saat Penjaga Tertidur
xf23mmf28_productpage_0001-1
Fujinon XF 23mm F2.8 R WR Resmi Diperkenalkan, Lensa Pancake Ringan Harga Rp8 Jutaan
Polres Tasikmalaya Panen Raya Jagung Capai 15 Ton
Lahan Tidur di Bantul Berbuah Sembilan Ton Jagung per Hektare
Wali Kota Cimahi Ngatiyana - Dok Pemkot Cimahi
Pemerintah Kota Cimahi Memasuki Tahap Akhir Verifikasi Kota Layak Anak (KLA)
14ab2ae0-e186-11e9-afe6-a5aff6af6d28
Kamaru Usman Kembali ke Kelas Welter, Hadapi Joaquin Buckley di UFC Fight Night 15 Juni 2025
Berita Lainnya

1

Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat dengan Gelar Aksi Bersih dan Salurkan Drop Box

2

Program CSR PT Satria Piranti Perkasa Berikan Dukungan untuk Panti Asuhan di Karawang

3

Pengaruh Media Sosial dalam Kehidupan Sinden

4

Ketika Warna Memiliki Rasa dan Suara Memiliki Rupa: Eksplorasi Kognitif Persepsi Sinestesia

5

Minim Penerangan dan Picu Kriminalitas, Legislator Dorong Penambahan Lampu dan CCTV di Arcamanik
Headline
Pergerakan Tanah Purwakarta
Pergerakan Tanah Purwakarta Ancam Tol Cipularang
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
anak terlantar di pasar kebayoran lama-1
Bocah Ditelantarkan di Kebayoran Lama Hari ini Jalani Operasi Tulang
Indonesia vs Iran
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Iran AVC Women’s Nations Cup 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.