JAKARTA, TEROPONGMEDIA.DI — Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) buka suara alasan melakukan perombakan posisi anggota di sejumlah komisi di DPR, termasuk penggeseran jabatan Ahmad Sahroni.
Ketua Fraksi NasDem DPR, Viktor Bungtilu Laiskodat mengklaim, Rotasi ini merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja fraksi agar sejalan dengan semangat restorasi Indonesia.
Ia menjelaskan, rotasi dilakukan untuk menempatkan kader sesuai kapasitas terbaiknya.
“Kami ingin setiap kader bekerja optimal untuk rakyat. Itulah semangat restorasi yang terus kami jalankan,” kata Viktor dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu (30/8/2025).
Perubahan Posisi Ahmad Sahroni
Dalam keputusan tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dipindahkan menjadi anggota Komisi I DPR. Sementara kursi Wakil Ketua Komisi III DPR kini diisi Rusdi Masse Mappasessu, yang sebelumnya menjabat anggota Komisi IV DPR.
Rotasi ini ditetapkan melalui surat resmi yang ditandatangani Viktor pada Jumat (29/8/2025) dan disampaikan langsung kepada Ketua DPR RI Puan Maharani.
Komisi Vital
Komisi III DPR memegang peran penting dalam pengawasan sektor hukum, termasuk Kejaksaan, Kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan rotasi ini, Fraksi NasDem menegaskan fokus untuk memperkuat agenda pengawasan dan legislasi di bidang hukum.
Sementara itu, Komisi I DPR membawahi urusan luar negeri, pertahanan, komunikasi dan intelijen. Perpindahan Ahmad Sahroni ke komisi tersebut dinilai sebagai bagian dari strategi partai dalam menghadapi tantangan politik dan kebangsaan yang terus berkembang.
Viktor menekankan, rotasi ini bukan sekadar penyesuaian posisi, tetapi juga upaya menjaga soliditas internal fraksi.
“Politik restorasi harus hadir dalam kerja nyata legislasi, pengawasan, dan pelayanan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:
Setelah Viral, Salsa Erwina Tantang Lagi Ahmad Sahroni soal Tunjangan & Sebutan “Tolol”
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni merespons kritik keras dari publik yang memunculkan desakan agar DPR dibubarkan.
Desakan itu mencuat seiring munculnya rincian gaji dan penghasilan anggota DPR yang dinilai fantastis hingga Rp 230 juta, namun dinilai tak diimbangi dengan kinerja anggota DPR.
Di sisi lain, adanya kenaikan tunjangan bagi anggota DPR di tengah kondisi ekonomi yang sulit di masyarakat dianggap tidak pantas.
Ahmad Sahroni lalu merespons desakan pembuaran DPR RI itu saat melakukan kunjungan kerja ke Polda Sumut pada Jumat (22/8/2025).
Sahroni menuturkan bahwa desakan untuk membubarkan DPR adalah sikap yang keliru. Ia bahkan ia menyebut pandangan ini sebagai mental orang tolol.
Sahroni mengingatkan bahwa boleh saja mengkritik DPR, mencacai maki dan komplain. Hanya saja harus punya adat istiadat dan sopan santun dalam menyampaikan kritik.
“Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” ujar Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).
(Dist)