BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) mencatat angka inflasi di Jabar menunjukkan tren penurunan. Inflasi secara year on year (YoY) pada Juni 2024 tercatat turun menjadi 2,38 persen, setelah sebelumnya mencapai 3,48 persen pada Maret 2024. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov Jabar) tetap waspada terhadap tantangan ketahanan pangan menjelang musim kemarau tahun ini.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan, meskipun inflasi masih berada dalam target, pihaknya perlu bekerja lebih keras untuk mengatasi dampak bencana kekeringan yang diperkirakan akan datang.
“Kami harus bekerja lebih keras mengatasi musim kering ini. Diperkirakan akan terjadi kemarau yang mungkin mempengaruhi harga beras, cabai, dan beberapa produk lain yang berdampak pada inflasi,” ujar Bey di Kantor BPS Jabar, dikutip Selasa (1/7/2024).
Bey juga menjelaskan, pemerintah akan bekerja sama dengan Bulog untuk memastikan persediaan beras dan bantuan pangan tersedia untuk masyarakat. Beberapa skema telah disiapkan untuk mengantisipasi potensi kenaikan inflasi akibat kemarau.
BACA JUGA: Catat! 2025 Pemprov Jabar Janji Pembangunan di Daerah Gak Jomplang
Selain itu, terdapat tiga kota/kabupaten yang mengalami inflasi cukup tinggi, salah satunya adalah Kota Bekasi. Bey mengaku akan melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait di Bekasi.
“Bekasi sebagai penyangga Jakarta mungkin memerlukan kerja sama distribusi barang dengan Provinsi Jakarta,” katanya.
Mengenai kemiskinan ekstrem yang masih tinggi di Jawa Barat, Bey menyatakan, Pemprov Jabar bersama kabupaten/kota akan melakukan berbagai upaya untuk menekannya. Salah satunya adalah dengan mendorong fasilitas pendidikan dan kesehatan guna mengurangi angka kemiskinan ekstrem.
“Pendidikan dan kesehatan sangat penting. Kami sering berkeliling, menitipkan kepada camat untuk memperhatikan pendidikan terutama di kalangan keluarga prasejahtera dan kesehatan,” paparnya.
Kepala BPS Jawa Barat, Marsudijono, menyatakan, angka inflasi saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan agar inflasi tetap terkendali hingga akhir tahun 2024.
“Meski inflasi cenderung turun, kewaspadaan tetap perlu dilakukan supaya angkanya tetap terkendali hingga Desember 2024,” ujarnya.
Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah dan berbagai pihak terkait, diharapkan inflasi di Jawa Barat dapat terus dikendalikan, dan ketahanan pangan dapat terjaga menjelang musim kemarau.
(Budis)