PADANG, TEROPONGMEDIA.ID — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencoret dua nama yang disinyalir punya keterkaitan dengan organisasi Yahudi di Indonesia, menyusul pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Untuk diketahui, di Indonesia ada sebuah organisasi Yahudi bernama Rahim atau The Ibrahim Heritage Study Center for Peace.
Organisasi tersebut koalisi antar-agama yang bertujuan untuk mendedikasikan waktu studi, penelitian ilmiah, dan pendidikan demi terciptanya kerukunan beragama, khususnya antara Muslim dan Yahudi.
Misi Rahim mulai dipertanyakan karena beberapa pegiatnya berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), yang baru-baru ini melakukan lawatan ke Israel dan bertemu dengan Presiden Isaac Herzog.
Langkah ini dianggap mengkhianati umat Muslim di seluruh dunia yang mendukung kemanusiaan di Gaza, Palestina, yang menjadi korban genosida oleh Israel.
Ketua MUI bidang Fatwa Prof Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh menegaskan kedua anggota MUI tersebut bukan bagian dari lima kader NU yang merapat ke Presiden Israel.
“Saya sudah menonaktifkan pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan MUI,” kata Asrorun Ni’am Sholeh di Padang, seperti dilansir Antara, Rabu (17/7/2024).
Asrorun Ni’am menyampaikan itu di sela kegiatan Musyawarah Nasional Ke-10 Forum Zakat yang digelar di Kota Padang, Sumatera Barat.
Namun Asrorun Ni’am tidak menjelaskan secara detai identitas kedua nama tersebut. Ia beralasan, karena saat ini MUI Pusat masih dalam tahap penelusuran.
BACA JUGA: Profil RAHIM, Organisasi yang Diikuti Aktivis NU Zainul Maarif
Menurutnya, penonaktifkan dua nama yang diduga berkaitan dengan organisasi LSM yang terafiliasi dengan Yahudi Israel tersebut bertujuan untuk kepentingan klarifikasi setelah terkuaknya pertemuan kader NU dengan Presiden Israel.
“Pada tahun kemarin dia melakukan kunjungan ke Dubes Israel di Singapura,” ujar Asrorun.
Ditegaskan, MUI memungkinkan untuk memberikan sanksi yang jauh lebih besar kepada kedua nama itu apabila terbukti melakukan kesalahan fatal.
Oleh karena itu, langkah penonaktifan ditujukan untuk menyelidiki lebih jauh terkait pertemuan yang dinilai telah melukai masyarakat Indonesia.
“Nanti akan kita rapatkan lagi dan dia sudah dinonaktifkan. MUI tegas untuk itu,” ujarnya.
MUI pun, tegas dia, mengutuk keras pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel karena sama sekali tidak mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi.
Sebagaimana diketahui, Israel kian hari semakin menggila melakukan genosida terhadap warga Palestina yang tak berdosa dengan puluhan ribu korban jiwa.
Menurutnya, pihak-pihak yang ikut hadir bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog sudah memberikan klarifikasi dan menerima sanksi.
(Aak)