BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber resmi ditunjuk sebagai presiden sementara Iran, gantikan Ebrahim Raisi yang tewas akibat insiden kecelakaan helikopter. Kabarnya, Mokhber akan menjadi Presiden Iran untuk 50 hari ke depan.
Mokhber yang kini genap 68 tahun, mendadak menjadi sorotan publik setelah dipercayai menjadi presiden sementara Iran. Penunjukan ini diumumkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Profil Mokhber Presiden Iran Sementara
Melansir berbagai sumber, ia lahir pada 1 September 1955 di Dezful, provinsi Khuzestan, Iran. Ia berasal dari keluarga ulama kenamaan di Iran, yang memberikan pengaruh besar dalam pendidikan dan pandangan hidupnya.
BACA JUGA: Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Meninggal Jatuh dari Helikopter
Mokhber berpredikat gelar doktor dalam hukum internasional, yang menunjukkan tingkat pendidikan yang tinggi dan pemahaman mendalam tentang hukum global. Gelar ini menjadi landasan bagi banyak keputusan strategis yang diambilnya dalam berbagai posisi penting di pemerintahan dan lembaga amal.
Jejak Karir
Selama perang Iran-Irak pada 1980-an, Mokhber berperan sebagai pejabat di korps kesehatan Dewan Revolusi. Pengalamannya dalam situasi perang memberikan wawasan luas untuk tindakan jelas saat masa sulit.
Selain itu, ia mengelola Execution of Imam Khomeini’s Order (EIKO), sebuah lembaga amal besar di Iran yang didanai oleh donasi dan aset yang disita setelah Revolusi Islam Iran 1979. EIKO mengelola aset bernilai miliaran dolar dan memiliki saham di hampir semua sektor ekonomi Iran, termasuk energi, telekomunikasi, dan layanan keuangan.
Di bawah kepemimpinan Mokhber, EIKO bahkan memproduksi vaksin COVID-19 selama puncak pandemi, meskipun hanya sebagian kecil yang sampai ke publik tanpa penjelasan lebih lanjut.
Kemudian, Mokhber juga bekerja di Yayasan Mostazafan, dengan peran konglomerasi besar yang mengelola proyek-proyek raksasa dan bisnis-bisnis negara. Yayasan tersebut memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Iran, terutama dalam menghindari sanksi-sanksi Barat terkait industri minyaknya.
Sebagai presiden sementara, Mokhber memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola pemerintahan dan memastikan stabilitas politik di tengah berbagai tantangan. Melihat jam terbang sebagai pemimpin, menjadi modal kuat untuk menjalankan tugas ini dengan baik.
Mokhber dikenal karena kemampuannya dalam manajemen krisis dan inovasi, terutama dalam bidang kesehatan dan ekonomi. Selama pandemi COVID-19, ia berperan penting dalam produksi vaksin dan upaya penanggulangan krisis kesehatan di Iran.
Dalam upayanya menghindari sanksi-sanksi Barat, Mokhber telah menunjukkan keahlian strategis yang tinggi. Perannya dalam Yayasan Mostazafan dan EIKO menjadi bukti nyata kemampuan ini, di mana ia berhasil menjaga stabilitas ekonomi Iran di tengah tekanan internasional.
(Saepul/Budis)