BANDUNG, TEROPONFMEDIA.ID — Tanjakan Emen, sebuah tanjakan di jalur Subang-Bandung, terkenal dengan rawannya kecelakaan. Kisah-kisah mistis dan mitos Tanjakan Emen beredar luas di masyarakat, menambah aura mencekam di lokasi tersebut.
Tanjakan Emen dijuluki “tanjakan maut” karena banyaknya kasus kecelakaan, mulai dari kecelakaan ringan hingga kejadian yang merenggut nyawa.
Mitos yang paling terkenal adalah kisah Emen, seorang sopir Oplet jurusan Bandung-Subang yang mengalami kecelakaan nahas di tanjakan tersebut. Mobilnya jatuh terbalik dan terbakar, menewaskan dirinya.
Sejak kejadian itu, rentetan kecelakaan lain terjadi di Tanjakan Emen. Masyarakat meyakini bahwa kecelakaan tersebut merupakan ulah Emen yang masih gentayangan karena belum ikhlas meninggalkan dunia.
Versi lain menyebutkan bahwa Emen merupakan korban tabrak lari yang meninggal di tempat. Jasadnya dibuang di semak dan tak ditemukan hingga saat ini.
Banyak korban selamat dari kecelakaan di Tanjakan Emen menuturkan pengalaman aneh yang mereka alami. Mereka mengalami rem blong mendadak atau mengantuk secara tiba-tiba, padahal sebelumnya merasa baik-baik saja.
Lempar Rokok ke Jalan
Untuk meminimalisir kejadian tersebut, warga sekitar mempercayai mitos bahwa untuk menghindari gangguan dari arwah Emen, pengguna jalan mesti menyalakan sebatang rokok dan melemparnya ke pinggir jalan sebagai simbol memberikan rokok kepada Emen.
Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa Emen semasa hidupnya sangat suka merokok sambil mengemudi.
Namun, di balik mitos di luar nalar tersebut, Tanjakan Emen memang memiliki kontur tanah yang tidak ramah bagi kendaraan. Ketinggian tanjakan, belokan yang tajam, dan tekstur aspal menjadi faktor penyebab banyaknya kecelakaan terjadi.
BACA JUGA : Mitos Penculik Anak “Kolong Wewe” Bakal Difilmkan 2025
Oleh karena itu, selain mitos dan cerita mistis, kita juga perlu memperhatikan faktor-faktor nyata yang menyebabkan rawannya kecelakaan di Tanjakan Emen.
Peningkatan infrastruktur dan kesadaran pengguna jalan sangat penting untuk meminimalisir kecelakaan di lokasi tersebut.
Masyarakat diharapkan dapat bersikap bijak dalam menyikapi mitos dan cerita mistis yang beredar. Fokus utama harus tetap pada upaya nyata untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan di Tanjakan Emen.
(Hafidah Rismayanti/Aak)