BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kawasan Pecenongan, yang terletak di sebelah utara Istana Merdeka (dahulu Istana Gambir Batavia), pernah dihebohkan oleh kisah misterius tentang Hantu Pecenongan. Kisah ini bermula dari rumah tua milik seorang Eropa kaya raya bernama Mr. E.
Para penghuni rumah Mr. E sering mendengar suara siulan misterius setiap malam, mengusik ketenangan mereka. Suara siulan ini terdengar di dalam dan luar rumah, menggoda siapa saja yang lewat. Malam yang seharusnya sunyi menjadi mencekam karena siulan yang tak jelas asal usulnya.
Beberapa warga penasaran mencoba mencari tahu sumber suara tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa suara itu muncul dari empat titik berbeda di rumah Mr. E, yaitu kamar, lantai dua, halaman belakang, dan ruang tengah. Hal ini dilaporkan oleh Harian Sumatra Courant pada (26/8/1868) yang mengutip dari panjirakyat (24/10/2024).
Semakin banyak orang yang penasaran berkumpul di depan rumah Mr. E untuk menyaksikan langsung fenomena Hantu Pecenongan. Mereka menunggu hingga malam tiba, dan benar saja, suara siulan misterius kembali terdengar, disertai suara ketukan dan benda jatuh.
Banyak dari mereka yang tadinya skeptis menjadi percaya setelah mendengar suara aneh tersebut dengan telinga mereka sendiri.
Fenomena hantu di rumah Mr. E menjadi semakin ramai diperbincangkan, tidak hanya oleh warga pribumi, tetapi juga oleh orang Eropa dan pedagang Tionghoa yang turut memberikan kesaksian serupa. Karena kegaduhan ini, seorang dukun didatangkan untuk mencari tahu asal-usul hantu tersebut.
Hantu Gentayangan
Menurut dukun tersebut, hantu Pecenongan yang mengganggu rumah Mr. E adalah arwah dari Mr. C, seorang Eropa kaya raya yang baru saja meninggal. Mr. C dan Mr. E pernah berselisih, sehingga arwah Mr. C konon datang untuk balas dendam.
Meskipun dukun telah melakukan berbagai ritual, hasilnya tetap nihil. Hantu itu tetap menghantui rumah Mr. E, sementara rumor yang beredar semakin membuatnya terpojok.
Beberapa orang bahkan menuduh bahwa Mr. E sengaja menciptakan cerita hantu untuk menarik perhatian, tetapi pewarta Sumatra Courant menyatakan sebaliknya. Mr. E merasa malu dan tersinggung atas tuduhan tersebut.
BACA JUGA : Misteri Hantu Pocong, Makhluk Gaib Populer di Indonesia
Rasa malu itu akhirnya berubah menjadi amarah ketika Mr. E, yang tidak tahan lagi dengan tuduhan, mengamuk dan menyerang orang-orang yang berkumpul di sekitar rumahnya dengan tebasan pedang.
Kekacauan ini akhirnya diredam oleh polisi yang datang untuk mengendalikan situasi.
Mereka melarang orang-orang berkumpul di sekitar rumah Mr. E, dan perlahan, cerita tentang hantu di rumah tersebut pun memudar, membawa ketenangan kembali ke kawasan Pecenongan dan Istana Gambir.
(Hafidah Rismayanti/Usk)