BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Di usia 22 tahun, An Se Young telah menguasai bulu tangkis putri dunia. Juara dunia 2023, peraih emas Asian Games Hangzhou 2023, dan pemilik emas Olimpiade Paris 2024 semuanya dalam genggamannya.
Namun, di balik dominasi itu, ada pertempuran yang tak terlihat, melawan rasa takut dan keraguannya sendiri.
“Semua lawan adalah ancaman bagi saya, tetapi ancaman terbesar sebenarnya adalah diri saya sendiri,” ujar Se Young melansir laman BWF, Sabtu (23/8/2025).
“Saya memang merasa gugup dan tertekan, tetapi saya berusaha untuk tidak menunjukkannya. Belajar menikmati emosi itu adalah bagian dari prosesnya,” lanjutnya.
Ketekunan Se Young sudah melegenda. Ia meraih tiga gelar utama meski sempat dihantam cedera lutut kanan serius, yang memaksanya mundur di semifinal China Open bulan lalu.
Baca Juga:
An Se Young Raih Gelar India Open 2025, Menang Mudah di Final
Kini, ia menyebut pemulihannya hampir sempurna sebuah kabar yang jelas tak menyenangkan bagi rival-rival terdekatnya: Wang Zhi Yi, Han Yue, dan Chen Yu Fei.
“Lutut saya sudah pulih sepenuhnya. Latihan berat sudah bisa saya jalani tanpa masalah. Pemulihannya hampir 100 persen,” tegasnya.
An Se Young berdiri di ambang sejarah. Jika mampu mempertahankan gelar juara dunia, ia akan menjadi tunggal putri pertama yang merebut treble emas Olimpiade, juara dunia, dan juara dunia berturut-turut prestasi yang sebelumnya hanya pernah diraih Lin Dan di sektor tunggal putra.
Namun, bagi Se Young, catatan sejarah hanyalah efek samping dari perjuangan pribadi. Tantangan sejati bukan sekadar mengalahkan lawan di lapangan, tetapi mengendalikan suara di kepalanya sendiri.
“Tekanan itu selalu ada. Tapi selama saya bisa berdamai dengan diri sendiri, saya tahu saya bisa bermain bebas,” ujarnya.
An Se Young akan memulai langkah pertamanya di Paris melawan Clara Lassaux, tunggal Belgia peringkat 101 dunia, pada Senin (25 Agustus) di Adidas Arena.
(Budis)